Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan daya saing produk kakao di Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul, yang melibatkan 19 petani dari lima dukuh (Karangsari, Doga, Gunungbutak, Nglanggeran Wetan, dan Nglanggeran Kulon) yang menghadapi kendala dalam strategi pemasaran yang inovatif. Kegiatan pengabdian dilaksanakan selama tiga bulan dengan metode workshop, pelatihan branding, desain kemasan, dan pemanfaatan digital marketing, serta pendampingan berkelanjutan. Evaluasi kuantitatif berdasarkan kuesioner pre dan post pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman petani terhadap strategi pemasaran sebesar 80%. Selain itu, terjadi peningkatan penjualan produk kakao sebesar rata-rata 35% selama periode kegiatan. Kendati demikian, keterbatasan waktu dan jumlah peserta menjadi tantangan utama. Disarankan agar kegiatan ini diperluas dengan melibatkan lebih banyak petani dan dilakukan evaluasi lanjutan guna memastikan keberlanjutan peningkatan daya saing produk kakao. Pengabdian ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa dalam pemasaran produk pertanian.