This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmiah KORPUS
Metta, Metta Arifica
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Tindak Tutur Direktif pada Novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas Metta, Metta Arifica
Jurnal Korpus Vol 7 No 1: April 2023
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v7i1.24383

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan fungsi tindak tutur direktif pada novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas. Teknik pengumpulan data yang digunakam adalah dokumentasi. Langkah-langkah analisis data mulai dari mempersiapkan data hingga data dianalisis adalah (1) pengumpulan data, (2) mengidentifikasi data, (3) mengklasifikasi data, (4) menginterpretasi data, dan (5) menyimpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tindak tutur direktif yang ditemukan pada novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas terdapat delapan jenis tindak tutur direktif, yaitu (1) memesan atau meminta (ordering) sebanyak 39 data tuturan, (2) memerintah (commanding) sebanyak 20 data tuturan, (3) memohon (requesting) sebanyak 23 data tuturan, (4) menasihati (advising) sebanyak 24 data tuturan, (5) menyarankan atau menganjurkan (recommending) sebanyak 10 data tuturan, (6) bertanya (questions) sebanyak 74 data tuturan, (7) melarang (prohibitives) sebanyak 6 data tuturan, (8) mengizinkan (permissives) sebanyak 10 data tuturan.  Sedangkan, fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan pada novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas, yaitu (1)  memesan atau meminta (ordering) memiliki fungsi meminta, mengajak, memberi pesan, memohon, mendorong, mengharap, dan mendoa dengan contoh penanda lingual minta, pesan, mari, dan titip. (2) memerintah (commanding) memiliki fungsi memerintah, menyilakan, menyuruh, mengkomando, mengharuskan, memaksa, menuntut, mendesak, dan menginstruksikan dengan contoh penanda lingual ayo dan harus. (3) memohon (requesting) memiliki fungsi memohon, meminta, mengharap, dan mendoa dengan contoh penanda lingual mohon dan tolong. (4) menasihati (advising) memiliki fungsi mengarahkan, mengingatkan, memperingatkan, menasihati, dan mendorong dengan contoh penanda lingual hati-hati. (5) menyarankan atau menganjurkan (recommending) memiliki fungsi menganjurkan dan meminta dengan contoh penanda lingual sebaiknya. (6) bertanya (questions) memiliki fungsi bertanya, menginterogasi, meminta, menghina, membujuk, dan mndesak dengan contoh penanda lingual apa, berapa, dan bagaimana. (7) melarang (prohibitives) memiliki fungsi melarang dan mencegah dengan contoh penanda lingual jangan. (8) mengizinkan (permissives) memiliki fungsi mengizinkan, membolehkan, membiarkan, memaafkan, menyetujui, dan mengabulkan dengan contoh penanda lingual boleh dan ya.