Individu yang memasuki masa remaja berarti memasuki tahap storm and stress. Tahap ini dikenal sebagai tahap dimana masa remaja diasumsikan sebagai masa yang penuh dengan masalah, tekanan dalam hidupnya. Keluarga merupakan salah satu bagian terpenting di dalam membantu remaja bertumbuh, berkembang sehingga remaja siap dalam menghadapi segala tugas perkembangannya. Namun, sama-sama kita tahu bahwa tidak semua remaja yang dapat tinggal, memiliki bahkan diinginkan oleh orang tuanya (keluarga). Banyak diantaranya remaja dititipkan di panti asuhan tentu dengan berbagai alasan yaitu orang tuanya telah tiada atau hanya memiliki ayah/ibu saja, dan karena kehidupan perekonomian yang terbatas. Oleh karena itu, pengabdi merasa perlu dilakukan adanya pelatihan mengenai berpikir positif dan konsep diri agar dapat memberikan pemahaman mengenai konsep diri serta remaja lebih memahami kelebihan dan kekurangan dirinya (self) secara wajar dan penuh rasa syukur. Sehingga anak-anak panti dapat mengoptimalkan diri untuk meraih sukses di masa depan. Metode yang akan digunakan untuk pengabdian ini adalah dengan melakukan pendekatan dengan anak panti dan pemberian materi serta permainan yang berisi tentang mengenali siapa dirinya, kekurangan kelebihannya apa, mimpinya apa dan membantu mereka menemukan kepercayaan diri untuk mewujudkan mimpinya. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji paired sample t-test menunjukkan peningkatan dari nilai pretest sebesar 42,7 yang semula rata-rata 46,81 menjadi 89,59 dalam perhitungan posttest pemahaman tentang pelatihan berpikir konsep diri