Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division terhadap Keterampilan Kerja Sama Peserta Didik Sekolah Dasar Naimah, Lailatun; Sari, Tita Tanjung; Meita, Nisfil Maghfiroh
Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia Vol 4 No 3 (2025): JUNE 2025
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Bakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/judikdas.v4i3.3134

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena rendahnya keterampilan kerja sama peserta didik di kelas IV SDN Lalangon I. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap keterampilan kerja sama peserta didik pada mata pelajaran pendidikan Pancasila  kelas IV SDN Lalangon I. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis eksperimen dengan model penelitian True Experimental dan desain yang digunakan yaitu posttest only control group design. Sampel yang digunakan yaitu peserta didik SDN Lalangon I kelas IV-A sebanyak 23 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan kelas IV-B sebanyak 22 peserta didik sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi untuk mengetahui keterampilan kerja sama peserta didik pada proses pembelajaran. Analisis data yang digunakan meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji t dengan berbantukan software SPSS versi 25 dan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat dilihat rata-rata skor kelas eksperimen 88,09 dan kelas kontrol 58,36. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Selain itu, uji hipotesis melalui independent sample test juga menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 yang artinya kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05). Dan melalui manual diperoleh nilai thitung sebesar 15,565 dan ttabel sebesar 2,016 yang artinya nilai thitung > ttabel (15,565 > 2,016). Dengan demikian berarti H0 ditolak dan Ha diterima, artinya model STAD efektif terhadap keterampilan kerja sama peserta didik pada mata pelajaran pendidikan Pancasila kelas IV SDN Lalangon I.
Aktualisasi Diri Kesatria Jawa dalam Lakon Damarwulan Ngratu Ketoprak Tri Manggolo Budoyo Naimah, Lailatun; Sucipto Hadi Purnomo
Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/imajeri.v8i1.19061

Abstract

Seni pertunjukan ketoprak bagi masyarakat Jawa tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi sarana penyampai gagasan dan nilai budaya. Salah satu gagasan dan nilai yang disampaikan melalui ketoprak adalah konsep kesatria Jawa. Konsep ini tidak disampaikan dalam sebuah uraian sistematis, melainkan disuguhkan secara implisit atau tersamar, sehingga diperlukan upaya pemahaman lebih lanjut dalam aktualisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktualisasi diri kesatria Jawa yang direpresentasikan dalam lakon ketoprak Damarwulan Ngratu. Kesempurnaan diri kesatria Jawa dikaji dengan berangkat dari teori psikologi humanistik Abraham Maslow, khususnya hierarki kebutuhan bertingkat, mulai dari kebutuhan dasar hingga aktualisasi diri. Representasi kesatria Jawa dalam lakon tersebut sekaligus dibedah berdasarkan simbol dan tanda yang bersemayam pada teks lakon, sehingga digunakanlah model kajian semiotika John Fiske yang membagi pemaknaannya dalam tiga level, yakni realitas, representasi, dan ideologi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data berupa ujaran, sikap, dan tindakan tokoh yang merepresentasikan kesatria Jawa yang bersumber dari pergelaran ketoprak Tri Manggolo Budoyo Lakon Damarwulan Ngratu. Data dihimpun dengan teknik simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lewat tokoh utama bernama Damarwulan, konsepsi kesatria Jawa teraktualisasikan dengan terpenuhinya kelima syarat kesatria Jawa wisma, turangga, kukila, wanita, dan curiga. Aktualisasi tersebut mencakupi terpenuhinya kebutuhan fisiologis dan keselamatan (menjadi pekatik, ngenger di kepatihan), kebutuhan cinta dan memiliki (memiliki istri yang dicintai [Anjasmara], mendapatkan istri dari negeri yang ditaklukkan [Wahita dan Puyengan], serta mendapatkan permaisuri [Ratu Kencanawungu]), kebutuhan penghargaan (menjadi senapati Majapahit), dan aktualisasi diri (pemimpin majapahit). Penelitian ini merekomendasikan kajian lebih lanjut terhadap tokoh kesatria lain dalam seni tradisional untuk memperkaya pemahaman tentang psikologi budaya dalam konteks lokal.