Penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan guru dalam membentuk karakter siswa harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan usia. Pada anak usia dini, pendekatan konkret seperti keteladanan dan pembiasaan menjadi dasar utama; pada remaja, pendekatan lebih reflektif melalui diskusi dan aktivitas kelompok diterapkan; sementara pada usia dewasa, karakter dibentuk melalui pembimbingan dan keterlibatan dalam kegiatan bermakna. Penyesuaian pendekatan ini memungkinkan pendidikan karakter berjalan lebih efektif dan relevan. Oleh karena itu, pemahaman guru terhadap perkembangan kognitif, sosial, dan emosional siswa sangat penting untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, serta mampu berinteraksi secara positif dalam lingkungan sosial.