Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Dampak Menurunnya Fertilitas di DKI Jakarta Terhadap Perkembangan Hidup Masyarakat Sari, Devi Kurnia; Tamami, Nazwa Qolbi Nurjamil
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 12 (2025): July 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat kelahiran adalah kemampuan untuk menghasilkan keturunan dalam kaitannya dengan kesuburan wanita. Infertilitas adalah masalah populasi yang terkait dengan proses demografis, karena pengembangan dan dinamika kondisi sosial ekonomi di masyarakat terkait erat. Jumlah masalah hukum di Pemerintah Indonesia 52 pada tahun 2009 digambarkan sebagai poin terpenting dari pembangunan berkelanjutan Indonesia dan pengembangan keluarga, metode berkualitas tinggi. Studi ini menunjukkan bahwa Jakarta adalah salah satu kota terpadat di Indonesia, degradasi pada kesuburan Jakarta, yaitu tingkat kelahiran bayi di kota ini, memiliki tingkat kelahiran terendah di Indonesia. Penurunan tingkat kelahiran bayi di Jakarta dapat diamati karena rendahnya kesuburan kota Jakarta. Kesuburan keseluruhan adalah jumlah rata -rata anak yang lahir selama periode reproduksi. Waktu subur biasanya berkisar antara 15 hingga 49 tahun. Jakarta telah menemukan tingkat kesuburan 1,75 dibandingkan dengan negara lain. Jumlah ini jauh dari batas ideal 2.1 yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan populasi. Selain itu, tingkat infertilitas  mengikuti tingkat kelahiran yang relatif rendah sebesar 13,94 dari 1.000 orang. Di kota  besar seperti Jakarta, biaya hidup sangat tinggi, dan banyak pasangan muda sedikit melahirkan anak karena alasan keuangan. Peningkatan tingkat kesuburan di Jakarta dapat distabilkan dengan meningkatkan kesadaran sosial akan perubahan sosial dan mencegah kemungkinan menghindari penggunaan fertilisasi in vitro atau IVF.