<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Akuntansi Hijau, Lingkungan Kinerja, dan Pengungkapan ESG terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara tahun 2021 dan 2023. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya perhatian terhadap keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan dalam strategi bisnis. Green Accounting diukur melalui biaya lingkungan, Kinerja Lingkungan menggunakan peringkat PROPER, dan ESG Disclosure berdasarkan indeks GRI Standard, dengan profitabilitas sebagai variabel dependen yang diukur menggunakan Return on Capital Employed (ROCE). Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi berganda, serta memanfaatkan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan dan laporan keberlanjutan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Green Accounting memengaruhi profitabilitas secara signifikan dan negatif, dan bahwa biaya lingkungan yang tinggi dapat mengurangi laba jangka pendek. Perusahaan yang menjalankan praktik pengelolaan lingkungan dengan baik cenderung meraih profitabilitas yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa kinerja lingkungan memiliki dampak positif dan signifikan terhadap keuntungan perusahaan. Sebaliknya, ESG Disclosure tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap profitabilitas, mengindikasikan bahwa transparansi dalam pelaporan ESG belum memberikan dampak langsung terhadap keuntungan perusahaan. Temuan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan efisiensi biaya dalam strategi bisnis perusahaan]]>
