Pendahuluan : Face mist merupakan salah satu sediaan kosmetik cair yang digunakan untuk menyegarkan dan melembapkan kulit wajah. Daun kelor (Moringa oleifera) mengandung senyawa aktif antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan kulit. Gliserin digunakan sebagai humektan dalam formulasi untuk meningkatkan kelembaban kulit. Tujuan: Mengetahui pengaruh variasi konsentrasi gliserin terhadap stabilitas fisik face mist ekstrak daun kelor. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan tiga formula yang mengandung ekstrak daun kelor 10% dan variasi konsentrasi gliserin (F1: 17,5%; F2: 22,5%; F3: 25%). Evaluasi dilakukan terhadap parameter fisik meliputi organoleptik, homogenitas, pH, kelembaban kulit, daya sebar semprot, waktu kering, dan cycling test. Hasil: menunjukkan semua formula bersifat homogen, warna bening kekuningan dan bau khas gliserin, tanpa perbedaan organoleptik berarti. Nilai pH rata-rata sekitar 5,1–5,2, berada dalam interval aman 4,5–6,5 dan tidak berbeda signifikan (p>0,05) antar formula. Aplikasi face mist secara signifikan meningkatkan kelembapan kulit; peningkatan terbesar pada formulasi dengan gliserin tertinggi (F3: +16,7%±0,5%). Rata-rata diameter semprotan ≈5,3 cm pada semua formula (memenuhi standar 5–7 cm). Waktu kering masing-masing formula <2 menit, dengan F1 tercepat. Setelah uji siklus suhu, tidak terjadi perubahan signifikan organoleptik, pH, atau daya sebar semprot Kesimpulan: Face mist dengan ekstrak daun kelor dan variasi gliserin dapat diformulasikan dengan stabilitas fisik yang baik. Formula F3 dengan gliserin 25% merupakan formulasi terbaik berdasarkan evaluasi fisik.