Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Klasifikasi Wilayah Rawan Banjir di Tomohon Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 OLI Gabriel Kenisa Meqfaden Baali; Kristoko Dwi Hartomo; Sri Yulianto Joko Prasetyo
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 12 No 4: November 2023
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jnteti.v12i4.7396

Abstract

Natural disasters often occur unexpectedly, resulting in both material and nonmaterial losses. Floods are among natural disasters that often occurs in several regions in Indonesia, one of which is Tomohon. Tomohon is a city located in the highlands, so it is expected to have a low flood risk level. Nevertheless, in reality, flood still occurs in Tomohon, which then causes material and nonmaterial losses. The data used in this research were the satellite imagery of the Landsat 8 onboard operational land imager (OLI) accessed through the United States Geographical Survey (USGS). The land covers in Tomohon were classified using the supervised classification method with the minimum distance classification (MDC) algorithm. This method provided the advantage of classifying land covers by utilizing training data in Tomohon, achieving an accuracy rate of 99.56%. In addition, the calculations of normalized difference vegetation index (NDVI), normalized difference water index (NDWI), and soil adjusted vegetation index (SAVI) were also utilized to determine the level of vegetation and surface soil moisture in Tomohon using the Quantum GIS (QGIS) application. Upon examining the land covers and calculating the index, weighting was once more performed in accordance with criteria. It was done to facilitate the classification of the area into three flood risk classifications: high, medium, and low. The results showed that green spaces in Tomohon are still greater than residential areas. However, NDVI, NDWI, and SAVI calculations indicated that some densely populated areas are susceptible to flood. These areas include Tomohon Selatan and Tomohon Tengah Subdistricts, which have a high level of flood risk and the Tomohon Timur Subdistrict, which has a medium level of flood risk.
Sistem Informasi Akreditasi Internal Program Studi Menggunakan Design Thingking Maleke, Ferdinan Jufri; Wohon, Dolly Ramly; Baali, Gabriel Megfaden Kenisa; Berikang, Reonaldy Anthonius
REMIK: Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer Vol. 9 No. 2 (2025): Volume 9 Nomor 2 April 2025
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/remik.v9i2.14749

Abstract

Nilai akreditasi program studi pada suatu perguruan tinggi sangat berpengaruh pada minat dari mahasiswa untuk menempuh ilmu pada perguruan tinggi tersebut, untuk itu perlu adanya langkah awal yang harus yang harus dilakukan program studi untuk melakukan identifikasi awal pada kinerja program studi guna mengukur kualitas pada program studi tersebut secara akurat, terstruktur dan efisien yang sebelumnya masih menggunakan cara yang manual dengan menggunakan instrumen yang sudah ada difile exel seperti pada umumnya, dengan identifiaksi awal dengan melakukan akreditasi internal program studi maka prodi bisa mengetahui nilai atau kualitas dari prodi tersebut sebelum mengajukan akreditasi program studi pada lembaga akreditasi yang berwenang yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Design Thinking sebuat metode iteratif dan berpusat kepada pengguna (user-centered), yang bertujuan untuk mengidentifikasi sebuah kebutuhan nyata dari pengguna dan merancang solusi teknologi yang tepat guna metode ini sangat relevan dengan konteks pengembangan sistem informasi akreditasi karena melibatkan beberapa pemangku kepentingan seperti pengelola program studi, lembaga penjaminan mutu dan dosen. Hasil akhir yang diharapkan pada penelitian ini adalah aplikasi sistem informasi akreditasi internal yang sudah sesuai dengan kebutuhan program studi dan sudah teritegerasi juga dengan pemangku kepentingan seperti lembaga penjaminan mutu, dosen dan program studi.