Diabetes melitus (DM) tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin yaitu kegagalan atau ketidakmampuan sel-sel sasaran insulin untuk merespon insulin secara normal. Pengobatan DM umumnya memerlukan waktu yang lama dan sering membutuhkan pengobatan yang lebih dari satu obat. Hal ini berpotensi menyebabkan terjadinya Drug Related Problems (DRPs) sehingga berpotensi mengganggu ketercapaian target terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kejadian Drug Related Problems (DRPs) pasien DM tipe 2 kategori ketidaktepatan obat (obat tidak efektif/bukan drug of choice, kontraindikasi), ketidaktepatan dosis (dosis kurang, dosis lebih), interaksi obat pada pasien DM tipe 2 rawat jalan di Klinik Pratama Karanganyar tahun 2020. Penelitian ini merupakan studi penelitian non eksperimental (observasional) dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medis pasien rawat jalan DM tipe 2 di Klinik Pratama Karanganyar periode 2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi meliputi pasien rawat jalan yang terdiagnosa DM tipe 2 dengan atau tanpa penyakit penyerta, pasien menerima terapi minimal 2 obat, pasien dengan data rekam medis lengkap. Data dievaluasi secara deskriptif dalam bentuk persentase. Jumlah pasien yang memenuhi inklusi 56 pasien dengan total 112 kunjungan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh DRP kategori ketidaktepatan obat meliputi obat tidak efektif sebanyak 42 kunjungan (37,5%) dan kontraindikasi sebanyak 2 kunjungan (1,79%), ketidaktepatan dosis meliputi dosis lebih sebanyak 6 kunjungan (5,36%) dan dosis kurang sebanyak 3 kunjungan (2,68%), interaksi obat sebanyak 94 kunjungan (83,93%).