Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015-2024 Alim, Sabda; Harsono, Iwan
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v6i3.701

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2024 dengan pertumbuhan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan menggunakan metodologi kuantitatif dengan desain penelitian asosiatif. Analisis dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Eviews versi 10 dan pendekatan regresi data panel. Dengan nilai probabilitas statistik F sebesar 0,0000 (<0,05), hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harapan hidup (AHH), rata-rata tahun sekolah (RLS), dan produk regional bruto (PDRB) semuanya secara signifikan memengaruhi tingkat kemiskinan pada saat yang sama (berdasarkan uji F). Namun, hanya variabel RLS yang memiliki dampak signifikan secara statistik terhadap kemiskinan (p = 0,0077 <0,05), menurut hasil uji parsial (uji-t); variabel PDRB dan AHH tidak. Hampir semua varians dalam tingkat kemiskinan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel dalam model ini, menurut nilai R-Square yang disesuaikan sebesar 99,67%. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan akses dan kualitas pendidikan merupakan taktik penting dalam upaya NTB untuk memerangi kemiskinan. Oleh karena itu, tindakan pemerintah diperlukan dalam bentuk peningkatan infrastruktur pendidikan, perluasan program beasiswa, dan penguatan kapasitas guru. Berdasarkan data aktual, temuan-temuan studi ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perumusan kebijakan pembangunan ekonomi dan sosial yang lebih inklusif.