Gunung Semeru merupakan gunung api aktif di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur yang memiliki potensi bencana erupsi. Erupsi Gunung Api Semeru tanggal 4 Desember 2021 mengakibatkan awan panas dengan jarak luncur melebihi batas Kawasan Rawan Bencana (KRB) III tahun 1996. Pasca kejadian erupsi, satelit non-komersil (Sentinel-1) melintas dan mengambil gambar sebaran awan panas Gunung Semeru. Penelitian ini menggunakan dataset Sentinel-1 untuk memonitor perubahan morfologi dan memetakan zona endapan awan panas Semeru dari bulan Juni hingga Desember 2021. Data satelit Sentinel-1 yang digunakan untuk penelitian memanfaatkan informasi intensitas hamburan balik dari satelit radar Sentinel-1. Kemudian perbandingan dua data dengan waktu yang berbeda dilakukan untuk melihat perubahan morfologi Gunung Semeru. Hasil perbandingan kemudian didelineasi dan divalidasi dengan citra Sentinel-2 sehingga didapatkan peta zona bahaya awan panas Gunung Semeru. Hasil peta zona bahaya awan panas menggambarkan awan panas guguran sekitar 15,2 km dari puncak, dengan luas area terdampak mencapai 5,5 km2. Area tersebut digunakan sebagai dasar koreksi peta zona KRB III tahun 1996 dan sudah sesuai dengan peta zona KRB III tahun 2021 yang ditetapkan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.