Pulau Gebe, yang terletak di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, merupakan salah satu wilayah dengan potensi endapan nikel laterit yang signifikan akibat proses pelapukan ultramafik yang intensif. Zona saprolit dalam endapan laterit ini menjadi fokus utama eksplorasi karena kandungan nikel yang bernilai ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan distribusi nikel serta unsur-unsur lainnya berdasarkan analisis litologi, mineralogi, dan analisis fraksi butir pada zona saprolit di lapangan âKâ, Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan antara lain pemetaan geologi permukaan berskala 1:4.000 dan pengambilan sampel batuan, analisis deskriptif secara megaskopis, serta analisis kuantitatif dengan menggunakan X-ray Fluorescence (XRF). Berdasarkan pemetaan geologi, stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi dua satuan litodem, yaitu satuan litodem Peridotit Gebe dan satuan litodem Serpentinit Gebe dengan interpretasi struktur geologi berupa sesar mendatar menganan berarah baratlaut-tenggara. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa kadar nikel, besi, silikon, dan magnesium pada zona saprolit bervariasi tergantung pada ukuran fraksi butir, mineralogi, dan litologi dari bedrock. Pada ukuran butir yang lebih halus, terjadi pengayaan nikel yang signifikan, terutama di lokasi yang mengalami proses laterisasi lebih intensif. Hasil penelitian menunjukkan korelasi langsung antara litologi serta mineralogi bedrock dengan kadar nikel pada zona saprolit, dengan keberadaan garnierit yang meningkatkan kelayakan ekonomis di titik-titik tertentu. Litologi yang dominan di setiap lokasi, seperti peridotit dan serpentinit, serta variabilitas mineralogi, terutama mineral pembawa nikel, secara substansial mempengaruhi distribusi dan konsentrasi nikel.