Tujuan – Pengembangan kompetensi pegawai negeri sipil (PNS) menjadi faktor penting dalam meningkatkan kinerja organisasi, khususnya di era digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh optimalisasi pelatihan One Stop Learning (OSL) terhadap peningkatan kompetensi PNS pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur (PPSDM Aparatur). Desain/metode/pendekatan– Pendekatan mix method digunakan dalam penelitian ini. Data kuantitatif diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada 62 responden terpilih secara acak dari 107 alumni pelatihan OSL. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan pemangku kepentingan utama serta observasi langsung pelaksanaan pelatihan. Analisis kuantitatif dilakukan melalui statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, serta analisis regresi menggunakan SPSS. Temuan – Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimalisasi pelatihan OSL berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kompetensi PNS (t = 8,761; p < 0,001). Temuan kualitatif menunjukkan bahwa aspek-aspek yang perlu ditingkatkan meliputi pengembangan konten, teknik pengajaran virtual, fitur pembelajaran digital, dan pemanfaatan media asynchronous. Implikasi/kelemahan penelitian– Penelitian ini terbatas pada ruang lingkup PPSDM Aparatur sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan ke seluruh instansi. Fokus hanya pada lima jenis pelatihan OSL juga menjadi batasan cakupan program pelatihan secara menyeluruh. Keaslian/nilai– This research contributes by offering a structured evaluation of a modern, tech-based civil servant training model. It presents the OSL approach as suitable for millennial and Gen Z learners, offering flexibility, accessibility, and digital engagement as key value propositions in government training strategies.