Rina Gustuti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LAPORAN KASUS: EVALUASI MIKROSKOPIS VILI KORIONIK PADA MOLA PARSIAL Rina Gustuti; Rahma Afifah; Yusrawati
JUBIDA- Jurnal Kebidanan Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jubida.v4i1.1537

Abstract

Pendahuluan: Gestational Trophoblastic Disease (GTD) adalah kelainan trofoblastik plasenta dengan potensi invasif. Partial hydatidiform mole (PHM) merupakan bentuk premaligna yang sulit dibedakan secara klinis. Diagnosis memerlukan USG dan konfirmasi histopatologi. Deteksi dini penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan penatalaksanaan yang tepat melalui evakuasi dan pemantauan β-HCG. Metode: Jurnal ini menggunakan desain laporan kasus yang menggambarkan seorang pasien berusia 22 tahun, G6P5A0H4, yang datang pada usia kehamilan 13–14 minggu dengan dugaan mola hidatidosa parsial. Tujua : Untuk memaparkan suatu kasus mola hidatidosa parsial serta mengevaluasi kesesuaian diagnosis antara hasil ultrasonografi dan histopatologi. Hasil: Perempuan 22 tahun, G6P5A0H4, datang pada usia kehamilan 13–14 minggu dengan dugaan mola hidatidosa parsial dan kematian janin dini. USG menunjukkan massa intrauterin hiperekoik seperti sarang lebah, dengan peningkatan β-HCG. Induksi mekanik berhasil mengeluarkan jaringan janin dan plasenta tanpa komplikasi. Plasenta berukuran 6 × 3 × 2 cm, padat, tanpa vesikel tampak. Mikroskopis menunjukkan vili fibrotik, perdarahan, sel fibroblas, desidua, kalsifikasi fokal, dan jaringan amnion. Namun, struktur vili yang padat dan fibrotik serta fitur terkait lainnya menyimpang dari gambaran klasik mola hidatidosa parsial. Rekomendasi : Deteksi dini untuk kasus mola hidatidosa diperlukan guna mencegah keganasan. Sangat penting untuk mengevaluasi hasil klinis dan temuan patologis dalam deteksi dini kasus ini
LAPORAN KASUS: DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN MOLA HIDATIDOSA KOMPLET DENGAN MANIFESTASI BADAI TIROID Rina Gustuti; Muhammad Brahmana Putra; Yusrawati
JUBIDA- Jurnal Kebidanan Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jubida.v4i1.1539

Abstract

Pendahuluan: Mola hidatidosa merupakan bentuk penyakit yang paling umum. Wanita pada tahap akhir reproduksi memiliki risiko lebih tinggi, terutama usia di atas 45 tahun. Komplikasi yang umum terjadi pada mola hidatidosa berupa perdarahan hebat sebelum deteksi dini dan teknik evakuasi uterus yang efektif. Mola invasif memiliki angka kematian sebesar 15% akibat perdarahan, embolisasi jaringan trofoblastik, dan sepsis. Komplikasi klasik mola hidatidosa selama kehamilan meliputi aborsi spontan, kematian intrauterin, hipertiroidisme, dan preeklamsia. Laporan kasus: Wanita 24 tahun, G2P1A0H1 dengan dugaan MHK memiliki riwayat perdarahan vagina, dengan USG menunjukkan gambaran honeycomb. Kuretase dilakukan pada pasien dan pemeriksaan histopatologi untuk mendukung diagnosis. Selain itu ditemukan kondisi badai tiroid tanpa adanya riwayat hipertiroidisme, sehingga diduga terjadi akibat mola hidatidosa komplet ini. Sehingga pada pasien diberikan penatalaksanaan badai tiroid. Kesimpulan: Pada pasien ini didapatkan diagnosis MHK dari anamnesis, penunjang seperti pemeriksaan USG, β-hCG, dan histopatologi. Penatalaksanaan dilakukan sesuai prinsip tatalaksana dengan kuretase untuk mengevakuasi mola dan mencegah perdarahan pasca operasi serta penatalaksanaan lain terkait komplikasi seperti anemia berat dan hipertiroidisme yang terjadi pada pasien ini. Diperlukan evaluasi lebih lanjut terkait kadar β-hCG yang dapat menentukan prognosis dan kekambuhan pada pasien, serta evaluasi dini terkait tiroid juga perlu dilakukan pada pasien dengan diagnosis mola hidatidosa.