Pendahuluan: Gestational Trophoblastic Disease (GTD) adalah kelainan trofoblastik plasenta dengan potensi invasif. Partial hydatidiform mole (PHM) merupakan bentuk premaligna yang sulit dibedakan secara klinis. Diagnosis memerlukan USG dan konfirmasi histopatologi. Deteksi dini penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan penatalaksanaan yang tepat melalui evakuasi dan pemantauan β-HCG. Metode: Jurnal ini menggunakan desain laporan kasus yang menggambarkan seorang pasien berusia 22 tahun, G6P5A0H4, yang datang pada usia kehamilan 13–14 minggu dengan dugaan mola hidatidosa parsial. Tujua : Untuk memaparkan suatu kasus mola hidatidosa parsial serta mengevaluasi kesesuaian diagnosis antara hasil ultrasonografi dan histopatologi. Hasil: Perempuan 22 tahun, G6P5A0H4, datang pada usia kehamilan 13–14 minggu dengan dugaan mola hidatidosa parsial dan kematian janin dini. USG menunjukkan massa intrauterin hiperekoik seperti sarang lebah, dengan peningkatan β-HCG. Induksi mekanik berhasil mengeluarkan jaringan janin dan plasenta tanpa komplikasi. Plasenta berukuran 6 × 3 × 2 cm, padat, tanpa vesikel tampak. Mikroskopis menunjukkan vili fibrotik, perdarahan, sel fibroblas, desidua, kalsifikasi fokal, dan jaringan amnion. Namun, struktur vili yang padat dan fibrotik serta fitur terkait lainnya menyimpang dari gambaran klasik mola hidatidosa parsial. Rekomendasi : Deteksi dini untuk kasus mola hidatidosa diperlukan guna mencegah keganasan. Sangat penting untuk mengevaluasi hasil klinis dan temuan patologis dalam deteksi dini kasus ini