Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pola Komunikasi Antara Orang Tua Dan Anak Dalam Menghadapi Kenakalan Remaja Perspektif Al-Qur’an Aprilla, Raisha Adhita; Wahid, Abdul
FATHIR: Jurna Studi Islam Vol 2 No 2 (2025): FATHIR: Jurnal Studi Islam
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/fathir.v2i2.264

Abstract

Komunikasi menjadi bagian penting dalam sebuah keluarga upaya dalam melakukan kontrol, pemantauan, serta sebagai bentuk dukungan terhadap anak. Namun, saat ini komunikasi dalam keluarga antara orang tua dan anak-anak mereka di masyarakat kita semakin diabaikan. Banyaknya orang tua menggunakan pola komunikasi yang bersifat permissive (bebas), di mana orang tua jarang berinteraksi dengan anak-anaknya karena banyak orang tua yang sibuk, seperti dalam mencari kebutuhan ekonomi, profesi atau hobi yang sering menjadi alasan kurangnya keharmonisan hubungan antara orang tua dan anak mereka. Pada akhirnya, hal tersebut akan membawa anak menjadi nakal dan melampiaskan kepada hal-hal yang terlarang. Idealnya dalam kondisi seperti ini orang tua perlu melihat bagaimana konsep Al-Qur’an terkait komunikasi antara orang tua dan anak. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan kualitatif dengan menggunakan metode mauḍu’i dalam analisisnya. Penelitian ini berfokus bagaimana Al-Qur’an mengajarkan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak dan bagaimana penerapan pola komunikasi antara orang tua dan anak dalam menghadapi kenakalan remaja menurut Al-Qur’an? Temuan penelitian mengungkapkan bahwa komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangat penting dalam menghadapi kenakalan remaja. Al-Qur’an memberikan pedoman jelas melalui berbagai konsep komunikasi, seperti qaulan ma’rūfan (perkataan baik), qaulan sadīdan (perkataan benar/tegas), qaulan maysūran (perkataan sederhana), dan qaulan layyina (perkataan lembut), qaulan karīman (perkataan mulia), qaulan balīghan (perkataan tersentuh). Semua ini menunjukkan bahwa komunikasi harus dilakukan dengan penuh kasih sayang, ketegasan namun penuh kelembutan dan pengertian, sehingga anak merasa dihargai dan didengar. Sehingga anak pun akan selamat dari hal-hal negatif kenakalan remaja.