Diabetes melitus merupakan penyakit kronis ditandai kadar gula darah yang tinggi dan menyebabkan komplikasi serius seperti neuropati perifer diabetik. Perilaku merokok menyebabkan gangguan sirkulasi darah dan gangguan saraf sehingga menjadi faktor risiko yang dapat diubah. Penelitian bertujuan mengetahui perilaku merokok berhubungan dengan kejadian neuropati perifer diabetik. Penelitian ini menggunakan desain case control study dengan pendekatan analitik observasional. Penelitian ini melibatkan populasi sebanyak 118 responden, dengan 51 responden sebagai sampel kasus dan 67 responden sebagai sampel kontrol. Teknik yang digunakan adalah total sampling, analisis data dilakukan dengan metode statistik deskriptif serta uji Chi-square dan Spearman rank. Alat ukur yang digunakan mencakup kuesioner perilaku merokok dan pemeriksaan Diabetic Neuropathy Symptom Score (DNS).Sebagian besar responden (89%) mengalami neuropati perifer diabetik. Hasil menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara perilaku merokok dan neuropati perifer diabetik (r = 0,532 yang tidak mencapai tingkat signifikansi, p = 0,390). Faktor seperti kontrol kadar gula darah dan durasi menderita diabetes memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap neuropati perifer diabetik. Dari 118 responden, hampir setengahnya (46.6%) memiliki riwayat merokok. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun merokok memiliki dampak buruk bagi kesehatan, faktor-faktor lain, seperti lama menderita diabetes dan kontrol kadar gula darah, lebih berpengaruh terhadap terjadinya neuropati perifer diabetik. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam penanganan neuropati perifer diabetik.