Briquetting bamboo is able to convert waste into fuel with good conversion
efficiency, energy density (energy content per unit volume) is quite high, and the ease of storage and distribution. Briquette charcoal from bamboo is used as an alternative fuel with a simple and inexpensive technology. Charcoal briquette-making process begins with the slow pyrolisys process with a temperature of 300oC - 500oC, and then sieved with a sieve size of 20 mesh, 25 mesh, 30 mesh and 35 mesh to get the same size.
Bamboo charcoal briquettes and starch are mixed and stirred until homogeneous. Mix of instruments inserted into the printer and then printed with a certain pressure. Charcoal briquettes left open air for 24 hours after printing. Charcoal briquettes are dried in an oven with a temperature of 105oC for 1 hour. Analyzed calorific value and long time flame test. Changing variables used in this study is that the particle size of 20 mesh, 25 mesh, 30 mesh and 35 mesh and compressive strength is 1940 kg/m2, in 2430 and 2910 kg/m2, while the fixed variable is the composition of 16% starch solution and the ratio of water : starch is 1:10. The results showed that the particle size of 35 mesh and has a compressive strength of 1940 kg/m2 highest calorific value of 7624.00 kkal / gr and the duration of the longest flame test is 67.53 minutes with a particle size 35 mesh and
compressive strength of 2910 kg / m2.
Keywords: Bamboo and Charcoal Briquettes
ABSTRAK
Pembriketan bambu mampu mengubah limbah menjadi bahan bakar dengan efisiensi konversi cukup baik, densitas energi (kandungan energi per satuan volume) cukup tinggi, serta kemudahan dalam hal penyimpanan dan pendistribusian. Briket arang dari bambu digunakan sebagai bahan bakar alternatif dengan teknologi yang sederhana dan murah. Proses pembuatan briket arang diawali dengan proses slow pirolisis dengan suhu 300oC â 500oC, kemudian diayak dengan ayakan ukuran 20 mesh,
25 mesh, 30 mesh dan 35 mesh untuk mendapatkan ukuran yang sama. Briket arang bambu dan amilum dicampur dan diaduk sampai homogen. Campuran dimasukkan ke dalam alat pencetak dan kemudian dicetak dengan tekanan tertentu. Briket arang dibiarkan diudara terbuka setelah dicetak selama 24 jam. Briket arang dikeringkan di dalam oven dengan suhu 105o C selama 1 jam. Dianalisa nilai kalor dan lama waktu
uji nyala. Variabel berubah yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran partikel yaitu 20 mesh, 25 mesh, 30 mesh dan 35 mesh dan kuat tekannya yaitu 1940 kg/m2, 2430 kg/m2 dan 2910 kg/m2, sedangkan variabel tetapnya adalah komposisi larutan amilum 16% dan perbandingan air : amilum adalah 1:10. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ukuran partikel 35 mesh dan kuat tekan 1940 kg/m2 memiliki nilai kalor tertinggi yaitu 7.624,00 kkal/gr dan lama waktu uji nyala yang terlama yaitu67,53 menit dengan ukuran partikel 35 mens dan kuat tekan 2910 kg/m2
Kata kunci: Bambu dan Briket Arang