Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Gangguan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Kemampuan Bicara Berbasis Keluarga dalam Program Community Oriented Medical Education di Desa Bresela, Gianyar Sumadewi, Komang Trisna; Yupardhi, Toddy Hendrawan; Satriya Wibawa, I Komang
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 7, No 2 (2025): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v7i2.2850

Abstract

Anak usia ≤ 2 tahun merupakan periode emas perkembangan otak. Pada periode ini, kebutuhan gizi anak harus terpenuhi dengan baik. Kurangnya nutrisi pada anak meningkatkan risiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Anak dengan stunting memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan perkembangan. Selain gizi, kurangnya stimulasi juga menjadi faktor yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan. Berdasarkan wawancara bersama orang tua, didapatkan permasalahan prioritas antara lain kurangnya pemahaman mengenai tahapan tumbuh kembang anak, adanya keterlambatan bicara pada anak serta kurangnya keterampilan dalam memberikan stimulasi bicara. Program edukasi pertumbuhan dan perkembangan serta stimulasi kemampuan bicara bertujuan untuk menambah wawasan orang tua dalam melakukan skrining serta deteksi dini gangguan tumbuh kembang serta memberikan stimulasi yang benar sesuai usia. Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini meliputi edukasi mengenai tumbuh kembang anak, pengenalan Kuisioner Pra Skrining Pengembangan (KPSP), serta demonstrasi pemberian stimulasi bicara pada anak. Dari pelaksanaan program pengabdian ini didapatkan adanya peningkatan pengetahuan mitra sebesar 66,7% berdasarkan nilai pretest dan posttest. Disamping itu, dari observasi tampak adanya peningkatan mitra dalam melakukan skrining tumbuh kembang menggunakan KPSP serta bentuk stimulasi yang dapat dilakukan. Dengan demikian, dapat disimpulkan kegiatan pengabdian ini berjalan lancar. Akan tetapi, perlu dilakukan monitoring secara berkelanjutan untuk mengetahui implementasi program ini dalam kehidupan sehari-hari.
Edukasi Gangguan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Kemampuan Bicara Berbasis Keluarga dalam Program Community Oriented Medical Education di Desa Bresela, Gianyar Sumadewi, Komang Trisna; Yupardhi, Toddy Hendrawan; Satriya Wibawa, I Komang
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 7, No 2 (2025): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v7i2.2850

Abstract

Anak usia ≤ 2 tahun merupakan periode emas perkembangan otak. Pada periode ini, kebutuhan gizi anak harus terpenuhi dengan baik. Kurangnya nutrisi pada anak meningkatkan risiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Anak dengan stunting memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan perkembangan. Selain gizi, kurangnya stimulasi juga menjadi faktor yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan. Berdasarkan wawancara bersama orang tua, didapatkan permasalahan prioritas antara lain kurangnya pemahaman mengenai tahapan tumbuh kembang anak, adanya keterlambatan bicara pada anak serta kurangnya keterampilan dalam memberikan stimulasi bicara. Program edukasi pertumbuhan dan perkembangan serta stimulasi kemampuan bicara bertujuan untuk menambah wawasan orang tua dalam melakukan skrining serta deteksi dini gangguan tumbuh kembang serta memberikan stimulasi yang benar sesuai usia. Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini meliputi edukasi mengenai tumbuh kembang anak, pengenalan Kuisioner Pra Skrining Pengembangan (KPSP), serta demonstrasi pemberian stimulasi bicara pada anak. Dari pelaksanaan program pengabdian ini didapatkan adanya peningkatan pengetahuan mitra sebesar 66,7% berdasarkan nilai pretest dan posttest. Disamping itu, dari observasi tampak adanya peningkatan mitra dalam melakukan skrining tumbuh kembang menggunakan KPSP serta bentuk stimulasi yang dapat dilakukan. Dengan demikian, dapat disimpulkan kegiatan pengabdian ini berjalan lancar. Akan tetapi, perlu dilakukan monitoring secara berkelanjutan untuk mengetahui implementasi program ini dalam kehidupan sehari-hari.