Arzakia, Ersa
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Gejala Dermatitis Kontak Pada Pekerja Pabrik Tahu X Dan Y Ditinjau Dari Aspek Penggunaan Apd, Personal Hygiene, Suhu Dan Kelembapan Di Kota Tangerang Tahun 2025 Arzakia, Ersa; Rusdy, Mirta Dwi Rahmah; Muda, Cut Alia Keumala; Sangadji, Namira Wadjir
Health Publica Vol 6, No 01 (2025): Health Publica Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/hp.v6i01.9063

Abstract

Dermatitis kontak adalah peradangan kulit akibat paparan zat iritan atau alergen, ditandai dengan ruam, kemerahan, dan gatal. Kondisi ini sering terjadi pada pekerja yang bersentuhan langsung dengan bahan-bahan dalam proses kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gejala dermatitis kontak pada pekerja pabrik tahu X dan Y di Kota Tangerang tahun 2025 serta aspek-aspek yang berhubungan, yaitu penggunaan alat pelindung diri (APD), personal hygiene, dan kondisi suhu serta kelembapan di lingkungan kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan secara bersamaan dan dianalisis menggunakan teknik univariat, dengan 33 pekerja sebagai sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 33 pekerja pabrik tahu X dan Y, sebanyak 27 pekerja (81,8%) mengalami gejala dermatitis kontak, sementara 6 pekerja (18,2%) tidak. Mayoritas pekerja sebanyak 18 orang (54,5%) berusia di atas 30 tahun dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 26 orang (78,8%). Sebanyak 20 pekerja (60,6%) tidak menggunakan APD yang lengkap, sementara 13 pekerja (39,4%) menggunakan APD dengan lengkap. Personal hygiene kurang baik ditemukan pada 17 pekerja (51,5%), sedangkan 16 pekerja (48,5%) memiliki personal hygiene yang baik. Sebanyak 21 pekerja (63,6%) memiliki masa kerja di bawah 3 tahun, dan 12 pekerja (36,4%) di atas 3 tahun. Seluruh pekerja (100%) bekerja dalam suhu dan kelembapan yang tidak sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.