HIV/AIDS masih menjadi infeksi yang berbahaya karena infeksi oportunistis yang ditimbulkan. Pamekasan merupakan Kabupaten dengan prevalensi HIV/AIDS tertinggi kedua di Pulau Madura pada tahun 2014. Beberapa kasus menunjukkan adanya ODHA usia produktif yang hidup dengan memiliki pasangan negatif (pasangan serodiskordan). Perilaku pencegahan penularan HIV harus dilakukan oleh pasangan serodiskordan karena berpotensi meningkatkan insiden HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana perilaku pencegahan penularan HIV oleh pasangan serodiskordan di Kabupaten Pamekasan tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Informan utama adalah 4 pasangan serodiskordan yang terdiri dari 4 ODHA dan 3 pasangan negatifnya. Informan kunci adalah konselor VCT. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasangan serodiskordan memiliki persepsi ancaman, persepsi manfaat, isyarat untuk bertindak dan efikasi diri yang baik dan semua pasangan dengan status HIV positif memiliki hambatan. Sebagian besar perilaku pasangan serodiskordan tergolong baik namun juga ditemukan pasangan yang berperilaku kurang baik dalam mencegah penularan HIV, yaitu pada pasangan yang menemukan banyak hambatan. Sebagian besar memiliki pengetahuan yang kurang terkait HIV/AIDS terlebih pada pasangan dengan status HIV negatif. Konseling berpasangan yang dijadwalkan secara berkala disarankan agar pasangan serodiskordan memahami sepenuhnya fungsi dan manfaat dari upaya pencegahan yang dilakukan, selain itu konselor juga diharapkan memberikan konseling terkait masalah psikososial yang dihadapi pasangan serodiskordan serta senantiasa mengingatkan ODHA terkait efek samping yang diberikan.