Banjar Pelagan, Desa Penatih, Kota Denpasar menghadapi penyempitan lahan akibat pembangunan, yang menurunkan produktivitas Kelompok Wanita Tani (KWT) Ratna Sari. Program ini menawarkan solusi berupa penerapan sistem hidroponik dan vertikultur untuk optimalisasi lahan sempit. Metode ini memungkinkan panen lebih cepat, ramah lingkungan, serta menghasilkan produk organik bernilai ekonomi tinggi. Pemberdayaan KWT dilakukan melalui pelatihan budidaya modern dan digital marketing, sehingga akses pasar menjadi lebih luas melalui media sosial dan e-commerce. Hasil program tidak hanya mengatasi keterbatasan lahan, tetapi juga meningkatkan pendapatan, keberlanjutan ekonomi, serta menjadi model pengembangan pertanian perkotaan.