This research discusses the importance of the role of social capital in developing the potential of traditional markets in order to strengthen their existence during modernization and challenges created from internal parties and traditional market conditions. The research location was Pasar Gede Hardjonagoro Solo. The purpose of this study is to determine the social capital (trust, social networks, norms of reciprocity) according to Robert Putnam contributes to the increase in the tourist attraction of Pasar Gede Hardjonagoro Solo. The research method used in this research is using qualitative research methods with an instrinsic approach. Based on research at Pasar Gede Hardjonagoro, it is known that in this market there is enough potential to become a culinary tourism destination, this is inseparable from the role of market stakeholders in capturing opportunities and opportunities from market visitation, where existing social capital has actually been utilized well to strengthen the existence of Pasar Gede Hardjonagoro as a sustainable culinary tourism destination. Abstrak Penelitian ini membahas mengenai pentingnya peran modal sosial dalam mengembangkan potensi yang ada pada pasar tradisional agar dapat memperkuat eksistensinya di tengah arus modernisasi dan tantangan yang tercipta dari pihak internal dan kondisi pasar tradisional. Lokasi penelitian dilakukan di Pasar Gede Hardjonagoro Solo. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui modal sosial (kepercayaan, jaringan sosial, norma timbal balik) menurut Robert Putnam berkontribusi terhadap peningkatan daya tarik wisata Pasar Gede Hardjonagoro Solo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan instrinsik. Berdasarkan penelitian di Pasar Gede Hardjonagoro diketahui bahwa dalam pasar ini cukup berpotensi untuk menjadi destinasi wisata kuliner, hal ini tidak terlepas dari peran stakeholder pasar dalam menangkap peluang dan kesempatan dari daya kunjung pasar, dimana modal sosial yang ada sebenarnya sudah dimanfaatkan dengan baik untukĀ memperkuat eksistensi Pasar Gede Hardjonagoro sebagai destinasi wisata kuliner yang berkelanjutan.