Diabetes melitus adalah penyakit kronis progresif yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk melaku-kan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, mengarah ke hiperglikemia (kadar glukosa darah tinggi). Proporsi dari kejadian diabetes melitus mencapai 90%-95% dari populasi dunia yang menderita diabetes melitus. Diabetes melitus me-nempati urutan ke-6 sebagai penyebab kematian di dunia ini. Hasil Utama Riskesdas Provinsi Jawa Timur tahun 2018 me-nyebutkan bahwa prevalensi diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun di Provinsi Jawa Timur meningkat, yaitu dari 2,1% menjadi 2,6%. Kasus diabetes melitus di Kabupaten Banyuwangi masih marak ter-jadi karena pemahaman serta kesadaran masyarakat untuk melakukan pengobatan masih sangat rendah. Masyarakat yang mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus dan rutin me-lakukan pengobatan hanya 30 persen. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diperlukan suatu analisis statistik untuk melihat perbaikan klinis pasien diabetes melitus setelah menja-lani pengobatan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah analisis survival menggunakan regresi Cox Proportional Hazard. Analisis survival merupakan salah satu metode statis-tika yang bertujuan menaksir probabilitas kelangsungan hidup, kekambuhan, kematian dan peristiwa-peristiwa lainnya sampai periode waktu tertentu. Berdasarkan pemodelan pada analisis lama rawat inap pasien diabetes melitus diperoleh bahwa vari-abel usia, hiperglikemia, dan jenis pembayaran diduga menjadi faktor-faktor yang memengaruhi lama rawat inap pasien diabe-tes melitus. Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pihak RSUD Genteng agar lebih memperhatikan pasien diabe-tes melitus sesuai dengan usia, diagnosa hiperglikemia, dan je-nis pembayaran yang dilakukan karena hal tersebut dapat me-mengaruhi lama rawat inap yang dijalani.