Atok, R Mohamad
Departemen Aktuaria Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Komparatif Cryptocurrency dan Stablecoins: Risiko Volatilitas dan Implikasi Investasi Menggunakan Generalized Autoregressive Conditional Heteroskesdasticity Sutrisno, Frederick James; Atok, R Mohamad
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v14i1.150684

Abstract

Penelitian ini menyelidiki kebenaran sifat kestabilan dari stablecoins dibandingkan dengan mata uang kripto tradisional. Menggunakan model DCC-GARCH dan ARIMA-GARCH, penelitian ini menganalisis data harga harian dari Januari 2020 hingga Desember 2023 untuk tiga mata uang kripto (Bitcoin, Ethereum, dan Ripple) dan tiga stablecoin (Tether, USD-Coin, dan PAX-Gold). Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi bersyarat dinamis antara mata uang kripto tradisional dan stablecoins umumnya rendah dan tidak stabil, yang dapat memberikan manfaat diversifikasi dalam portofolio. Namun, volatilitas yang tinggi pada pasangan PAX-Gold membutuhkan strategi lindung nilai yang lebih dinamis. Analisis VaR dan EVT menunjukkan bahwa Ripple adalah mata uang kripto paling berisiko, diikuti oleh Ethereum dan Bitcoin. Stablecoins seperti Tether dan USD-Coin menunjukkan risiko dan volatilitas terendah, sementara PAX-Gold, meskipun lebih stabil daripada mata uang kripto tradisional, masih menunjukkan volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan stablecoin berbasis USD. Model ARIMA menunjukkan kinerja prediksi harga yang baik untuk periode pendek dengan tingkat kesalahan rendah sekitar 2,5%, namun akurasi menurun untuk prediksi jangka panjang. Temuan ini mengindikasikan bahwa investor yang mencari keuntungan tinggi mungkin lebih memilih Ripple dan Ethereum, sedangkan mereka yang mengutamakan stabilitas akan tertarik pada Tether dan USD-Coin. Bitcoin dan PAX-Gold menawarkan keseimbangan antara risiko moderat dan potensi keuntungan yang cukup baik. Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang dinamika pasar mata uang kripto dan stablecoin, serta implikasi investasi dan manajemen risiko bagi investor.
Peramalan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi di Indonesia Menggunakan Metode Hybrid SSA-ARIMA dan Vector Autoregressive (VAR) Royana, Cintini Cipta; Atok, R Mohamad; Azwarini, Rahmania
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v14i2.149312

Abstract

Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah salah satu indikator yang digunakan sebagai tolak ukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Salah satu kelompok IHK yang termasuk dalam komponen kelompok yang mudah bergejolak (volatile food) adalah kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau karena dipengaruhi oleh shocks. Perhitungan nilai IHK menjadi penting untuk dapat mengawasi pergerakan harga barang-barang yang dapat menjadi pemicu terjadinya inflasi atau deflasi sehingga harga barang yang tersedia di masyarakat menjadi lebih stabil dan terkontrol. Oleh karena itu, peramalan dan pemodelan pada nilai IHK penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan peramalan data IHK dan inflasi dengan metode Singular Spectrum Analysis (SSA)-Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) yang akurat. Metode SSA mampu mendekomposisi deret waktu asli menjadi suatu penjumlahan dari sejumlah kecil komponen independen seperti trend, musiman, dan noise, sementara metode ARIMA adalah salah satu metode yang sering digunakan dalam peramalan data runtun waktu karena mempermudah dalam penentuan model. Penelitian ini menggunakan data periode Januari 2014 - Desember 2023 dan penentuan model terbaik berdasarkan kriteria RMSE, MASE, dan MAE. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah metode SSA-ARIMA lebih baik dalam melakukan peramalan data IHK dan Inflasi. Berdasarkan hasil VAR menunjukkan bahwa terdapat kointegrasi antara data IHK dan Inflasi yang menunjukkan adanya hubungan jangka panjang antara kedua variabel. Peramalan untuk satu tahun kedepan menunjukkan kenaikan nilai pada IHK dapat menyebabkan kenaikan nilai Inflasi.