Produksi benih kentang (Solanum tuberosum L.) bermutu di Indonesia masih menghadapi tantangan serius berupa keterbatasan ketersediaan dan tingginya harga benih berkualitas, sehingga banyak petani menggunakan benih turunan rendah yang menurunkan produktivitas. Teknologi sistem aeroponik yang dikombinasikan dengan teknik penurunan batang dan pewiwilan menawarkan pendekatan budidaya yang lebih efisien dan terkontrol untuk meningkatkan kualitas dan hasil produksi benih kentang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengaruh penurunan batang dan pewiwilan erhadap pertumbuhan dan produksi benih kentang varietas Granola dalam sistem aeroponik. Teknik aeroponik merupakan metode budidaya tanpa media tanah yang memungkinkan optimalisasi produksi benih berkualitas tinggi. Penurunan batang dan pewiwilan dilakukan untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap parameter pertumbuhan tanaman, jumlah umbi, serta kualitas benih yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan penurunan batang dan pewiwilan yang dibandingkan dengan kontrol tanpa perlakuan. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA untuk menentukan signifikansi perbedaan antar kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penurunan batang dan pewiwilan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil produksi benih kentang. Penurunan batang dan pewiwilan mampu meningkatkan jumlah dan bobot umbi per tanaman, serta memperbaiki kualitas benih yang dihasilkan dibandingkan dengan kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik penurunan batang dan pewiwilan dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan produktivitas benih kentang varietas Granola dengan sistem aeroponik. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan teknologi produksi benih kentang berkualitas tinggi secara efisien dan berkelanjutan.