Latar belakang: Penyakit kardiovascular merupakan faktor risiko penyebab kematian dari penyakit tidak menular. Prevalensi hipertensi meningkat dalam 10 tahun terakhir dan diprediksi akan terus meningkat sampai tahun 2030. Penatalaksanaan hipertensi yang efektif merupakan kunci keberhasilan terapi. Kemampuan pengelolaan kesehatan klien secara optimal memerlukan pemahaman dan kesadaran individu yang tinggi yang dapat diperoleh melalui pendidikan kesehatan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan melihat dampak pendidikan kesehatan pada pengelolaan hipertensi meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotor.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan quasi-experimental dengan melibatkan 40 responden yang terbagi menjadi kelompok intervensi (20 responden) dan kelompok kontrol (20 responden).
Hasil: Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (62.5%), berada pada rentang usia 55-64 (50%), tingkat pendidikan menengah (47.5%), bukan perokok (55%), tidak melakukan diet (62.5%), dan mempunyai kemampuan koping adaptif (80%). Setelah dilakukan intervensi selama 4 minggu, didapatkan perbedaan yang signifikan pada domain kognitif, afektif, dan psikomotor sebelum dengan sesudah intervensi (p=0.002; p=0.012; p=0.001). Dibandingkan dengan kelompok kontrol, ditemukan perbedaan signifikan pada domain kognitif dan psikomotor (p=0.028; p=0.013). Karakteristik responden yang berpengaruh pada variabel dependen antara lain tingkat pendidikan, status merokok, latihan fisik, dan mekanisme koping.
Simpulan: Disipulkan bahwa pendidikan kesehatan merupakan intervensi yang efektif untuk meningkatkan pengelolaan lansia dengan hipertensi khsuusnya pada domain kognitif dan psikomotor.
Kata Kunci : pendidikan, hipertensi, kognitif, afektif, psikomotor