Kecemasan sering terjadi pada pasien penyakit ginjal kronik bahkan dapat berlangsung lama dan terus-menerus, hal ini dapat mempengaruhi jadi stressor fisik yang berpengaruh pada berbagai dimensi kehidupan karena adanya keluhan kelemahan fisik kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik sehingga kelangsungan hidup pasien ginjal kronik terganggu. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa adalah usia, lama menjalani terapi, dukungan keluarga dan pengetahuan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional secara kuantitatif menggunakan metode crossectional study. Pengambilan sampling menggunakan metode purposive sampling pada jumlah 52 responden di RSUD Majalaya, pengambilan data menggunakan kuesioner ZSAS (Zung Self Anxiety scale) untuk mengukur kecemasa. Hasil yang didapatkan antara usia dengan kecemasan sebesar p 0.389 dengan nilai r -0.122, hubungan lama menjalani terapi dengan kecemasan p 0.034 dengan nilai r -0.295, dan hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan di dapatkan hasil yang signifikan dengan nilai p 0.021 dan nilai r 0.321 serta pengetahuan dengan tingkat kecemasan didapatkan hasil yaitu p 0.547 dengan nilai r 0.085. faktor yang paling mempengaruhi tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa menggunakan linear regresi menunjukan bahwa yang paling mempengaruhi adalah dukungan keluarga dengan nilai p value 0.021. Dukungan keluarga sebagai faktor paling dominan dari kecemasan pasien hemodialisa diharapkan dapat ditingkatkan agar outcome perawatan pasien hemodialisa dapat meningkat. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang mendampingi proses perawatan pasien diharapkan dapat mengedukasi tentang pentingnya pemilihan koping yang positif bagi pasien dengan melibatkan keluarga.