Program Bahari Sembilang Mandiri (BERLARI) merupakan pemberdayaan masyarakat terpadu untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir yang berada di sekitar Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) yang didukung oleh PT Kilang Pertamina International (KPI) Refinery Unit III Plaju. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kondisi ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya laut yang tersedia. Salah satu cara peningkatan ekonomi hasil laut yakni pemberdayaan perempuan untuk melakukan inovasi pengolahan ikan laut menjadi ikan asin di Dusun Sembilang Desa Sungsang IV Kabupaten Banyuasin. Latar belakang program karena masyarakat hanya mengandalkan produk laut segar sebagai sumber mata pencaharian, padahal hasil olahan laut seperti ikan asin memiliki nilai jual yang tinggi dan dapat dipasarkan luas ke seluruh Indonesia. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan proses pemberdayaan perempuan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dan menganalisis nilai tambah pengolahan Ikan asin yang dilakukan oleh kelompok perempuan pada program bahari sembilang mandiri. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi berpartisipatif, catatan lapangan dan wawancara mendalam dengan informan. Analisis data yang digunakan adalah teknik kualitatif interaktif dan metode hayami. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program inovasi hasil laut menjadi ikan asin dapat memberikan dampak manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat pesisir khususnya perempuan. Selain meningkatkan pendapatan, program ini juga dapat mendorong tercipta-nya lapangan kerja baru, memperkuat ketahanan pangan, dan mendukung pengembangan ekonomi lokal. Nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan ikan laut menjadi ikan asin adalah 48%. Nilai tambah pembuatan ikan tergolong sangat tinggi. Pembuatan ikan asin apat meningkatkan nilai ekonomis produk seperti meningkatkan harga jual di pasaran dan memperpanjang masa simpan.