Artikel ini dilatarbelakangi oleh aktivitas pertambangan Galian C di wilayah pesisir Kabupaten Bone Bolango telah memberikan dampak ekologis yang signifikan, termasuk kerusakan ekosistem darat maupun laut, percepatan degradasi lingkungan, dan memperparah dampak perubahan iklim. Eksploitasi sumber daya alam tanpa pengelolaan yang berbasis ekologi mengancam keberlanjutan lingkungan dan menurunkan kualitas hidup masyarakat pesisir secara nyata. Kerusakan ekosistem tidak hanya berdampak pada aspek lingkungan, tetapi juga menciptakan ketimpangan struktural yang memperlebar masalah masyarakat lokal. Pemberian izin tambang yang bersifat sentralistik tanpa partisipasi masyarakat telah menutup ruang kontrol warga atas lingkungannya, memperkuat dominasi pelaku usaha besar, dan pemerintah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam dinamika sosial-ekologis yang terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Bone Bolango, khususnya dalam merespons dampak perubahan iklim dan aktivitas pertambangan Galian C. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif partisipatoris dengan strategi studi kasus. Hasil kegiatan pengabdian ini menyoroti bahwa kebijakan dan kelembagaan memiliki peran strategis dalam menentukan arah keberlanjutan tata kelola sumber daya alam. Kegiatan ini merekomendasikan perlunya sinergi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, masyarakat, dan pelaku usaha dalam menyusun kebijakan adaptasi dan mitigasi berbasis ekologi, penguatan kapasitas masyarakat, peningkatan partisipasi dalam pengawasan, serta pemulihan ekosistem secara berkelanjutan. Pemerintah daerah juga perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap izin-izin tambang yang telah diberikan, memastikan bahwa setiap aktivitas industri ekstraktif tunduk pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan keadilan ekologis. This article is motivated by the fact that Class C mining activities in the coastal areas of Bone Bolango Regency have had significant ecological impacts, including damage to terrestrial and marine ecosystems, accelerated environmental degradation, and exacerbated the impacts of climate change. Exploitation of natural resources without ecologically based management threatens environmental sustainability and significantly reduces the quality of life of coastal communities. Ecosystem damage not only has an impact on environmental aspects, but also creates structural inequalities that widen local community problems. The granting of mining permits that are centralistic without community participation has closed the space for residents to control their environment, strengthened the dominance of large business actors, and the government. This community service activity aims to deeply understand the socio-ecological dynamics that occur in the coastal areas of Bone Bolango Regency, especially in responding to the impacts of climate change and Class C mining activities. The method used is a participatory qualitative approach with a case study strategy. The results of this community service activity highlight that policies and institutions have a strategic role in determining the direction of sustainable natural resource governance. This activity recommends the need for cross-sector synergy between government, academics, communities, and business actors in formulating ecological-based adaptation and mitigation policies, strengthening community capacity, increasing participation in monitoring, and sustainable ecosystem restoration. Local governments also need to conduct in-depth evaluations of mining permits that have been granted, ensuring that every extractive industry activity is subject to the principles of sustainable development and ecological justice.