Konsumsi produk susu fermentasi yang mengandung probiotik seperti kefir semakin meningkat dikalangan masyarakat karena manfaatnya bagi kesehatan. Buah kurma juga dikenal memiliki beragam zat fitokimia dan nutrisi penting yang berpotensi memberikan manfaat kesehatan. Kefir kurma merupakan inovasi untuk meningkatkan asupan nutrisi dan memperoleh manfaat probiotik dari kefir, sekaligus meningkatkan daya terima produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi daya terima organoleptik dari susu kefir kurma dengan penambahan kurma sukkari dan khalas. Penelitian ini dilakukan melalui eksperimen dengan tiga perlakuan yang berbeda, yaitu kefir tanpa penambahan buah kurma (P1), kefir dengan penambahan kurma sukkari (P2), dan kefir dengan penambahan kurma khalas (P3). Evaluasi dilakukan melalui penilaian organoleptik terhadap parameter warna, aroma, tekstur, dan rasa oleh panelis. Pengolahan data dilakukan menggunakan analisis statistik friedman rank dan uji lanjut wilcoxon. Penambahan kurma sukkari dan khalas dalam pembuatan kefir susu mempengaruhi daya terima organoleptik. Berdasarkan analisis, formula P3 memiliki tingkat kesukaan tertinggi dalam parameter warna dan aroma, sementara formula P2 mendapatkan nilai tertinggi dalam parameter rasa. Panelis memberikan penilaian yang netral terhadap warna produk pada ketiga perlakuan. Aroma kefir kurma pada formula P3 dinilai lebih disukai karena memiliki aroma yang lebih dominan ke kurma. Rasa pada formula P2 dinilai lebih disukai karena memiliki rasa manis yang pas. Formula P3 paling disukai dalam hal warna dan aroma, sedangkan formula P2 paling disukai dalam hal rasa. Disarankan untuk melanjutkan penelitian dengan variasi proporsi penambahan kurma untuk mendapatkan produk yang optimal dalam semua parameter organoleptik.