Penyakit tidak menular merupakan penyakit kronis, cenderung berlangsung lama dan merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik, fisiologis, lingkungan, dan perilaku. Pentingnya peran kader dan pemanfaatan kunjungan ke pos binaan terpadu dapat membantu masyarakat dalam deteksi dini penyakit tidak menular. Tujuan penelitian untuk menganalisa hubungan antara peran kader dengan pemanfaatan kunjungan pos binaan terpadu penyakit tidak menular di Puskesmas Popayato Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan kuantitatif dengan jenis cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh Masyarakat Wilayah Puskesmas Popayato Timur pasien posbindu dengan total 5733 orang dengan teknik cluster sampling yang berjumlah 98 responden dan bagi di 7 desa wilayah kerja Puskesmas Popayato Timur dengan hasil 14 responden setiap desa. Hasil penelitian yaitu peran kader kategori baik 82 orang (83,7%), serta peran kader kurang 16 orang (16,3%). Pemanfaatan kunjungan kurang 59 orang (60,2%), serta pemanfaatan kunjungan baik 39 orang (49,8%). Berdasarkan uji Chi-square didapatkan nilai p value = 0.000 < 0,05 yang artinya terdapat hubungan peran kader terhadap pemanfaatan kunjungan posbindu. Peran kader kesehatan tidak hanya mempengaruhi tingkat pemanfaatan layanan kesehatan, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam merawat kesehatan mereka. Peran kader kesehatan sangat baik dalam mendampingi, menggerakkan masyarakat, dan berperan sebagai edukator serta motivator. Perlunya ditingkatkan peran kader dalam meningkatkan minat masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan pada pos binaan terpadu penyakit tidak menular.