Stroke merupakan salah satu permasalahan kesehatan global yang serius, menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di berbagai negara. Stroke non-hemoragik, yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak, merupakan tipe stroke yang paling sering dijumpai. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gangguan neurologis, termasuk kelemahan otot dan penurunan kemampuan mobilitas yang berdampak pada penurunan kualitas hidup pasien. Penanganan pasca-stroke sangat penting, khususnya dalam fase rehabilitasi untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Salah satu intervensi yang umum digunakan adalah latihan Range of Motion (ROM) pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh latihan ROM pasif terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke non-hemoragik melalui studi literatur. Metode yang digunakan meliputi penelusuran artikel ilmiah dari database seperti Google Scholar dan PubMed, dengan kriteria artikel yang diterbitkan antara tahun 2021 hingga 2025. Dari total 20 artikel yang ditemukan, sebanyak 12 artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis lebih lanjut. Hasil analisis menunjukkan bahwa latihan ROM pasif memiliki efek positif yang signifikan dalam meningkatkan kekuatan otot pasien stroke, meskipun efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada durasi pelaksanaan, frekuensi, dan kondisi klinis masing-masing pasien. Temuan ini menunjukkan bahwa latihan ROM pasif dapat menjadi bagian penting dalam program rehabilitasi stroke sebagai intervensi non-farmakologis yang efektif. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat memberikan landasan ilmiah bagi tenaga kesehatan dalam menyusun strategi rehabilitasi yang optimal guna meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup pasien stroke non-hemoragik.