Penurunan motivasi belajar di kalangan mahasiswa generasi Z menjadi isu serius dalam pendidikan tinggi, khususnya di program studi kesehatan. Karakteristik generasi Z yang menginginkan pembelajaran singkat, visual, dan memberikan umpan balik instan memerlukan pendekatan pembelajaran inovatif. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas pemberian reward untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa program studi administrasi kesehatan di ITSKes Muhammadiyah Selong dan Institut Teknologi dan Kesehatan Aspirasi. Metode eksperimental diterapkan selama enam bulan (Oktober 2024-April 2025) dengan melibatkan 85 mahasiswa dari tiga kelas. Sistem reward yang diimplementasikan mencakup tambahan nilai, sertifikat penghargaan digital, pengakuan publik, dan kesempatan menjadi asisten pengajar. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan skor motivasi belajar rata-rata sebesar 0,31 poin (dari 2,93 menjadi 3,24) pada skala 5, dengan perubahan paling signifikan pada dimensi nilai intrinsik tugas (0,47 poin) dan orientasi tujuan (0,43 poin). Responsivitas mahasiswa terhadap sistem reward bervariasi dengan 12,9% high responders, 30,6% moderate responders, dan 56,5% low responders. Faktor yang mempengaruhi efektivitas reward meliputi karakteristik individual mahasiswa, relevansi reward, konteks implementasi, desain reward, dan integrasinya dengan pendekatan pedagogis. Kesimpulannya, sistem reward memberikan dampak positif namun terbatas. Direkomendasikan pengembangan sistem reward yang terdifferensiasi dan personalisasi, integrasi dengan pendekatan pedagogis yang lebih luas, implementasi yang dinamis dan adaptif, pengembangan komunitas pembelajaran yang mendukung, serta penelitian lanjutan untuk mengidentifikasi model implementasi yang paling efektif.