Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan masalah gizi yang signifikan, terutama pada remaja putri, yang berisiko memengaruhi kesehatan reproduksi dan kehamilan di masa depan. Prevalensi KEK di Indonesia masih tinggi, dengan angka tertinggi pada remaja usia 15–19 tahun. Minimnya pengetahuan dan edukasi tentang KEK serta kesehatan prakonsepsi menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka kejadian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengetahuan remaja putri tentang KEK dan kesehatan prakonsepsi guna memberikan gambaran mendalam terkait persepsi, pemahaman, serta tantangan edukasi di kalangan remaja. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif dengan teknik wawancara mendalam terhadap tujuh remaja putri usia 16–18 tahun di SMAN 1 Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Data dianalisis secara tematik menggunakan metode Braun dan Clarke, dan penelitian ini telah memperoleh persetujuan etik dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta. Ditemukan empat tema utama: (1) pemahaman terbatas remaja terhadap kesehatan reproduksi dan prakonsepsi, (2) rendahnya pengetahuan tentang KEK dan faktor risikonya, (3) kurangnya kesadaran akan dampak KEK terhadap kehamilan dan janin, dan (4) belum optimalnya edukasi serta perlunya pendekatan yang lebih interaktif seperti media digital. Rendahnya literasi remaja putri mengenai KEK dan kesehatan prakonsepsi menjadi tantangan dalam pencegahan masalah gizi kronis. Diperlukan strategi edukasi yang inovatif dan sesuai dengan karakteristik remaja, termasuk pemanfaatan teknologi digital sebagai media pembelajaran yang efektif, menarik, dan berkelanjutan.