Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kondisi di mana fungsi ginjal menurun secara bertahap dan tidak dapat dipulihkan kembali. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada fungsi metabolisme tubuh serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, yang akhirnya memicu penumpukan zat sisa metabolik dan munculnya gejala uremia. Tulisan ini bertujuan untuk melaporkan pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap peningkatan kualitas tidur pada pasien yang menjalani hemodialisis. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan desain studi kasus yang dilaksanakan di ruang Hemodialisa RSUD Temanggung pada periode 30 April hingga 3 Mei 2025. Dua pasien yang memenuhi kriteria inklusi mengikuti terapi relaksasi otot progresif selama tiga hari berturut-turut, dengan durasi tiap sesi 10–15 menit setelah prosedur hemodialisis. Terapi ini juga dianjurkan untuk dilakukan ulang pada malam hari. Pengukuran kualitas tidur dilakukan menggunakan instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) sebelum dan setelah pemberian intervensi. Selain itu, media edukasi yang digunakan berupa poster, leaflet, dan video. Setelah menjalani intervensi, kedua pasien menunjukkan peningkatan kualitas tidur yang signifikan. Pasien pertama mengalami penurunan skor PSQI dari 17 menjadi 9, sedangkan pasien kedua dari 16 menjadi 8. Terapi relaksasi otot progresif efektif dalam meningkatkan kualitas tidur pada pasien yang menjalani hemodialisis dan dapat menjadi alternatif intervensi nonfarmakologis untuk mengatasi gangguan tidur pada kelompok pasien ini.