Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FORMULASI KUE CUBIT DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KACANG MERAH (PHASEOLUS VULGARIS L) DAN TEPUNG KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATA) SEBAGAI SNACK TINGGI PROTEIN PADA BALITA WASTING Maulidya, Mala Putri; Joto , Nur Abri; Satriani, Satriani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45530

Abstract

Masalah gizi pada balita dengan prevalensi yang tergolong tinggi adalah balita wasting. Kondisi ini memerlukan penanganan yang tepat dan berkelanjutan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah melalui inovasi pengembangan produk pangan yang sesuai dengan kebutuhan gizi balita. Salah satu inovasi snack digemari adalah kue cubit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai gizi dan nilai daya terima pada formulasi kue cubit tepung kacang merah dan tepung kacang hijau. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2024. Panelis pada penelitian berjumlah 25 orang panelis tidak terlatih. Jenis penelitian ini bersifat Eksperimental Murni dengan design Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Analisis Kuantitatif menggunakan Uji Kruskal Wallis dilanjutkan Uji Mann Whitney dan nilai gizi diperoleh melalui perhitungan Yield Factor dan Retention Factor. Pada semua perlakuan, perlakuan F0 memiliki nilai gizi tertinggi, yaitu energi 334,6 kkal, protein 5,04 gram, lemak, 19,26 gram, dan karbohidrat 35,3 gram. Uji hedonik warna dan aroma tertinggi pada perlakuan F0 3,64 dan 4,12. Uji hedonik rasa tertinggi pada perlakuan F0 4,04 dan nilai hedonik tekstur tertinggi pada perlakuan F2 4,04. Uji mutu hedonik warna, aroma dan rasa tertinggi pada perlakuan F1 3,72 dan 3,20 serta 3,76. Uji mutu hedonik tekstur tertinggi pada perlakuan F3 4,28. Formulasi kue cubit tepung kacang merah dan tepung kacang hijau dapat dijadikan alternative snack bernilai gizi tinggi untuk balita wasting dinilai dari nilai gizi empiris dan organoleptik.