This study aims to investigate the correlation between tree growth parameters tree height, stem diameter, and volume and wood fiber length in elite Eucalyptus pellita clones aged 3.5 years in Loa-Kulu District, East Kalimantan. Fifty clones were tested using a randomized complete block design (RCBD) with five replications per clone. Growth data were collected through measurements of height and stem diameter, followed by analysis using analysis of variance and Best Linear Unbiased Prediction (BLUP) for clone ranking. Wood samples were taken from selected clones categorized by fast, medium, and slow growth rates to measure fiber length. The results showed significant genetic variation among clones in growth traits (p < 0.0001), with fast-growing clones exhibiting higher values in height, diameter, and volume compared to other categories. Fiber length values revealed significant differences among clones but not across growth rate categories, and their correlations with growth parameters were low and statistically insignificant. Although not statistically significant, genetic correlation values were in the moderate range, indicating that direct measurement of wood properties remains an important aspect in clone selection. These findings suggest that growth traits and fiber length are controlled by different genetic mechanisms; therefore, clone selection should integrate both aspects to meet the demands of the paper industry. This approach is expected to enhance breeding efficiency and improve the quality of sustainable paper raw materials. Keywords: Clone selection, Eucalyptus pellita, genetic correlation, wood fiber length. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi antara parameter pertumbuhan pohon tinggi pohon, diameter batang, dan volume dengan panjang serat kayu pada klon unggulan Eucalyptus pellita berumur 3,5 tahun di Kecamatan Loa-Kulu, Kalimantan Timur. Sebanyak 50 klon diuji menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RCBD) dengan 5 replikasi per klon. Data pertumbuhan dikumpulkan melalui pengukuran tinggi dan diameter batang, lalu dianalisis menggunakan analisis varians dan metode Best Linear Unbiased Prediction (BLUP) untuk perankingan klon. Sampel kayu diambil dari klon terpilih berdasarkan kategori pertumbuhan cepat, sedang, dan lambat untuk pengukuran panjang serat kayu. Hasil menunjukkan variasi genetik signifikan antar klon pada sifat pertumbuhan (p < 0,0001), dengan klon cepat tumbuh memiliki nilai tinggi pohon, diameter, dan volume lebih tinggi dibanding kategori lain. Nilai panjang serat kayu menunjukkan perbedaan signifikan antar klonnya tetapi tidak dengan antar kelas kategori pertumbuhan dan korelasinya dengan parameter pertumbuhan rendah dan tidak signifikan. Meskipun tidak signifikan secara statistik, nilai korelasi genetik berada dalam rentang sedang, yang menandakan bahwa pengukuran langsung sifat kayu tetap merupakan aspek penting dalam seleksi klon. Temuan ini mengindikasikan bahwa sifat pertumbuhan dan panjang serat dikontrol oleh mekanisme genetik yang berbeda sehingga seleksi klon harus mempertimbangkan kedua aspek secara terpadu untuk memenuhi kebutuhan industri kertas. Pendekatan ini diharapkan meningkatkan efisiensi pemuliaan dan kualitas bahan baku kertas yang berkelanjutan. Kata kunci: seleksi klon, Eucalyptus pellita, korelasi genetik panjang serat kayu.