Menstruasi merupakan proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Menstruasi merupakan perdarahan teratur dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan telah berfungsi, Gangguan menstruasi adalah perdarahan menstruasi yang tidak normal dalam hal: Panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid yang keluar. Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan siklus menstruasi terdiri dari factor makanan sembarangan seperti junk food, faktor usia, IMT (Indeks Masa Tubuh), dan factor hormone. Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan rumus matematis yang berkaitan dengan lemak tubuh orang dewasa, dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kwadrat tinggi badan (dalam ukuran meter) (Arisman, 2019). Kategori ambang IMT untuk Indonesia terdiri dari berat badan kurang <18.5, normal 18,5-25,0, berat badan lebih 25,1-29,9, dan obesitas >30. Indeks massa tubuh yang berada diatas ataupun dibawah batas normal dihubungkan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur (Supariasa, 2018). IMT sangat berdampak terhadap pengaturan dan pelepasan gonadotropin serum, dan diperkirakan bahwa 22% berat badan perempuan harus tersusun atas lemak untuk menjamin lancarnya siklus ovulasi. Status gizi gemuk dan kurus mempengaruhi persentase lemak tubuh seseorang, dimana jika status gizi gemuk akan memiliki banyak lemak maka estrogen yang diproduksi akan lebih banyak. Sedangkan status gizi kurus akan memiliki lemak sedikit dan mengakibatkan lemak yang akan diubah menjadi estrogen juga sedikit. Kedua hal tersebut berpengaruh terhadap umpan balik ke hipotalamus sehingga menggangu siklus menstruasi.