Kemampuan public speaking merupakan keterampilan penting abad ke-21 yang sangat berperan dalam pembentukan kepercayaan diri remaja, terutama di tengah tantangan sosial emosional pada masa perkembangan identitas diri. Artikel ini bertujuan untuk mengimplementasikan dan mendeskripsikan pelatihan public speaking berbasis storytelling sebagai strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri remaja di Kecamatan Kramatmulya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dalam tiga sesi pelatihan di SMPN 1 Kramatmulya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif, praktik langsung, dan evaluasi reflektif peserta. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan storytelling efektif meningkatkan keberanian verbal, koherensi narasi, dan intensitas kontak mata siswa saat berbicara di depan umum. Temuan ini memperkuat konsep self-efficacy dalam pengembangan komunikasi interpersonal remaja dan memberikan kontribusi pada pengembangan metode pelatihan yang lebih afektif dan partisipatif di lingkungan sekolah. Kesimpulannya, storytelling sebagai metode pelatihan public speaking mampu menciptakan ruang aman dan ekspresif bagi remaja untuk membangun rasa percaya diri mereka. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengevaluasi dampak jangka panjang dan perluasan implementasi di berbagai konteks pendidikan. Kata Kunci : public speaking, storytelling, kepercayaan diri