Mahira Atsila Safwa
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Komunikasi Interpersonal antara Orang Tua dan Anak dalam Film Susah Sinyal: Analisis Dinamika Emosional dan Peran Konteks Budaya Niken Razaaq Sandi Prastiwi; Bunga Nirwana Farsha; Jacinda Brynajaty Lesana; Nathaneeve Cleodora Aida K; Mahira Atsila Safwa; Arsih Amalia Chandra Permata
TUTURAN: Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2025): Mei: TUTURAN: Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial dan Humaniora
Publisher : Institut Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/tuturan.v3i2.1865

Abstract

Artikel ini menganalisis dinamika komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak dalam film Susah Sinyal (2017) sebagai cerminan konflik afektif dan ketegangan nilai budaya dalam keluarga urban Indonesia. Melalui pendekatan kualitatif-deskriptif berbasis analisis naratif dan semiotik, artikel ini mengkaji relasi antara karakter Ellen dan Kiara dengan menyoroti perubahan emosi, gaya komunikasi, serta faktor budaya yang mempengaruhi kedekatan atau jarak psikologis antara keduanya. Temuan menunjukkan bahwa dominasi peran ibu sebagai figur otoritatif dan ketidakhadiran emosional setelah kematian ayah menciptakan pola insecure attachment pada anak, yang tercermin dalam komunikasi yang tertutup, reaktif, dan penuh resistensi. Isolasi geografis di Sumba memicu transformasi komunikasi dari relasi yang sarat konflik menuju pola interaksi yang lebih terbuka dan empatik, seiring dengan terbangunnya kembali rasa saling percaya dan keintiman emosional. Konteks budaya kolektivistik dan jarak kekuasaan yang tinggi juga mempengaruhi bagaimana afeksi dan otoritas diekspresikan dalam keluarga, memperlihatkan kontras antara kehidupan urban yang kaku dengan representasi rural yang lebih humanistik dan ekspresif. Kesimpulannya, film ini tidak hanya menjadi representasi konflik generasional, tetapi juga menawarkan refleksi atas pentingnya komunikasi empatik dalam membangun kembali relasi keluarga yang retak. Penelitian ini menekankan urgensi pendekatan lintas budaya dan afektif dalam studi komunikasi keluarga berbasis film lokal.