Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBEDAAN DERAJAT DRY EYE SYNDROME PADA PEROKOK ELEKTRIK DAN NON ELEKTRIK POPULASI DEWASA MUDA Tsabitah Hasna Puspitasari; Nur Shani Meida
JHN: Journal of Health and Nursing Vol. 3 No. 1 (2025): JHN: Journal of Health and Nursing
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jhn.v3i1.696

Abstract

Sindrom Mata Kering (DES) merupakan kelainan multifaktorial pada permukaan mata yang ditandai dengan ketidakstabilan lapisan air mata dan gejala ketidaknyamanan pada mata. Prevalensinya terus meningkat akibat perubahan gaya hidup dan meningkatnya paparan faktor risiko, salah satunya adalah merokok. Meskipun rokok konvensional telah lama diketahui berdampak negatif pada kesehatan mata, semakin populernya rokok elektronik di kalangan dewasa muda telah menimbulkan kekhawatiran serupa. Meskipun kedua jenis rokok tersebut mengandung zat yang mengiritasi, perbedaan bentuk dan komposisi kimianya menimbulkan pertanyaan tentang potensi perbedaan tingkat keparahan DES yang dapat ditimbulkannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat keparahan Sindrom Mata Kering (DES) antara pengguna rokok elektronik dewasa muda dan non-rokok elektronik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 50 mahasiswa kedokteran laki-laki dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), berusia antara 18 dan 25 tahun. Responden dibagi menjadi dua kelompok: 25 pengguna rokok elektronik dan 25 pengguna non-rokok elektronik, yang semuanya memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Derajat Sindrom Mata Kering (DES) dinilai menggunakan kuesioner Indeks Penyakit Permukaan Mata (OSDI). Data dianalisis menggunakan uji Chi-square untuk mengevaluasi signifikansi hubungan antara jenis rokok yang digunakan (rokok elektrik dan non-elektronik) dan tingkat keparahan Sindrom Mata Kering. Analisis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam derajat Sindrom Mata Kering antara pengguna rokok elektrik (p = 0,356) dan pengguna non-rokok elektrik (p = 0,392). Studi ini tidak menemukan perbedaan signifikan secara statistik dalam tingkat keparahan Sindrom Mata Kering antara perokok rokok elektrik dan non-elektronik pada populasi dewasa muda.