Hipertensi pada lansia tidak lepas dari perubahan fisiologis akibat proses penuaan. Upaya penanganan yang dapat dilakukan salah satunya dengan terapi nonfarmakologis, seperti pemberian terapi relaksasi otot progresif dikombinasikan dengan terapi autogenik. Dimana terapi ini mampu memberikan efek relaksasi dan membuat pembuluh darah dilatasi. Pengabdian masyarakat ini memberikan intervensi latihan terapi kombinasi relaksasi otot progresif dan terapi autogenik pada lansia di UPT PSTW Jember. Tterapi selama 10-15 menit dalam 3 hari berturut-turut. Pengukuran tekanan darah dilakukan setelah latihan. Hasil pengabdian menunjukkan setelah dilakukan kombinasi terapi relaksasi otot progresif dengan terapi autogenik menunjukan setelah terjadi penurunan tekanan darah sistolik dari 163,7 mmHg menjadi 160,8 mmHg dan tekanan darah diastolik mengalami penurunan dari 96,1 mmHg menjadi 93,1 mmHg. Uji statistik menunjukkan bahwa kombinasi latihan relaksasi otot progresif dengan terapi autogenik secara bermakna menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik (p value <0,05 yaitu 0,008) artinya terapi tersebut efektif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia. Terapi kombinasi ini memberikan efek relaksasi, menurunkan ketegangan otot, dan mampu membuat pembuluh darah dilatasi sehingga dapat menurunkan tekanan darah pada lansia. Terapi kombinasi tersebut terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah, harapanya terapi ini dapat dilakukan secara berkelanjutan oleh lansia secara mandiri.