Invasi Rusia terhadap Ukraina memiliki pengaruh langsung terhadap perekonomian global dan mengguncang pasar keuangan. Pasar saham di Indonesia juga terdampak karena cakupan besar bursa saham dari negara-negara Eropa dan Amerika di seluruh dunia serta banyaknya cabang perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Hal ini juga akan mengakibatkan perubahan kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi penelitian adalah perusahaan sub-sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2021-2022, sebanyak 82 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel yang terpilih adalah 21 perusahaan. Analisis data meliputi statistik deskriptif, uji normalitas, uji beda dengan paired sample t-test dan Wilcoxon signed rank test, menggunakan aplikasi IBM SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel return on assets (ROA) diuji menggunakan paired sample t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan kinerja sebelum dan selama invasi Rusia-Ukraina. Sedangkan, current ratio (CR), debt to equity ratio (DER), dan total asset turn-over (TATO) diuji menggunakan Wilcoxon signed rank test menunjukkan CR dan DER terdapat perbedaan kinerja sebelum dan selama terjadinya invasi Rusia terhadap Ukraina tetapi TATO tidak terdapat perbedaan kinerja.