Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Effect of Financial Literation and Financing-Effectivity toward the Growth of Small Enterprises: Case Study in Bank Syariah Mandiri, Majalengka Robiatul Hikmah; Diana Djuwita; Ridwan Widagdo
AL-FALAH : Journal of Islamic Economics Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/alfalah.v4i2.941

Abstract

Purposes: This study aims to determine the effect partially and simultaneously between financial literacy and financing effectiveness on business development in Micro Warung financing in Bank Syariah Mandiri Majalengka Branch.Design/Methodology/Approach: This study uses a type of quantitative research. The number of samples is 80 respondents. The technique of collecting data through questionnaires and documentation.Analysis of the data used are research instruments, classical assumptions, multiple linear regression, determinant test, and hypothesis testing, research using SPSS version 20.Findings: The partial test results show that financial literacy variables have a significant positive effect on business development, financing effectiveness has a significant positive effect on development business. The simultaneous test results show that there is a positive and significant influence between financial literacy and financing effectiveness on business development. The effect of financial literacy and financing effectiveness contributes 73.12% to business development.Originality/Value: Main contribution of the article is identified from its issues selected to reach new insight on relationship between financial literation, financing effectivity toward growth of small enterprises. This, exactly, can be a model for previous research on related-issues.
PERAN PPN KEJAWANAN DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR KOTA CIREBON Ridwan Widagdo
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.219 KB) | DOI: 10.24235/jm.v3i1.464

Abstract

AbstrakPemberdayaan masyarakat pesisir sangat diperlukan karena seharusnya masyarakat pesisir sejahtera karena potensi sumber daya alamnya yang besar. Namun pada kenyataannya hingga saat ini sebagian besar masyarakat pesisir masih merupakan bagian dari masyarakat yang tertinggal dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya. Penelitian ini bertujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Masyarakat Pesisir Kejawanan Kota Cirebon dan Peran PPN dalam Pemberdayaan masyarakat ekonomi Pesisir Kejawanan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode wawancara terhadap informan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Kehidupan para nelayan di wilayah PPN Kejawanan Cirebon dalam keadaan memprihatinkan, karena dalam sekali melaut pendapatan mereka tidak sebanding dengan pengeluaran untuk solar, makan/minum, dan logistik lainnya. Sementara kondisi tempat pelelangan ikan tidak semuanya aktif  hanya satu. Pemberdayaan yang dilakukan PPN Kejawanan belum cukup mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan.  Kata Kunci: PPN Kejawanan, Ekonomi, Masyarakat PesisirAbstractEmpowerment of coastal communities is indispensable for coastal communities should prosper because of its natural resource potential is huge. But in fact up to now most coastal communities they are part of society is left behind compared to other population groups. The aim of this study This study aims to determine the condition of Cirebon city Kejawanan Coastal Communities and the role of VAT in the Coastal Economic Community Empowerment Kejawanan This study used a qualitative approach, method of interviews with informants. Research results show that the life of the fishermen in the area of VAT Kejawanan Cirebon in a state of concern, because in their income once at sea is not worth the expense for diesel, eating / drinking, and other logistics. While the condition of the fish auction is not all active for only one. Empowerment VAT Kejawanan not quite been able to improve the welfare of fishermen. Keywords: VAT Kejawanan, Economics, Coastal Communities
Sistem Activity Based Costing (ABC) dan Sistem Just In Time (JIT) Ridwan Widagdo
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.586 KB) | DOI: 10.24235/amwal.v7i1.221

Abstract

AbstrakPembebanan biaya secara konvensional sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke pembebanan biaya berdasarkan aktivitas/activity based costing system (ABC-system), Sistem ABC mendukung keunggulan manufakturing. Mereka dapat secara ekonomis digunakan, tidak selalu memerlukan sistem pengumpulan data tambahan, dan dapat di bawah pengawasan operasi atau perekayasaan. Sistem ABC memberi informasi tentang biaya dan kinerja dari aktivitas dan sumber daya serta dapat menelusuri biaya-biaya secara akurat ke objek biaya selain produk, misalnya pelanggan dan saluran distribusi. Just in time adalah sistem yang memproduksi barang hanya ketika produk dibutuhkan dan hanya dalam jumlah yang diminta konsumen. JIT secara khusus mengurangi persediaan sampai tingkat jauh lebih rendah dari sistem konvensional, menekankan pada pengendalian mutu, serta menghasilkan perubahan mendasar dalam cara produksi diorganisasi dan dilaksanakan. Salah satu keuntungan sistem JIT terletak pada pengurangan jumlah investasi yang melekat dalam persediaan bahan baku dan barang jadi dan perusahaan manufakturing tidak perlu menyediakan fasilitas gudang persediaan yang besar.  Kata Kunci: activity based costing (ABC),  just in time (JIT)AbstractConventional charging is becoming obsolete and switch to charging based activities / activity based costing system (ABC-System), ABC system supports manufacturing excellence. They can be economically used, does not always require additional data collection systems, and can be under the supervision of operations or engineering. ABC systems provide information about the cost and performance of activities and resources and can trace accurately the costs to a cost object other than a product, for example, customers and distribution channels. Just in time is a system that produces goods only when needed and only product in the consumer requested amount. JIT specifically reduce inventory to a level much lower than conventional systems, emphasis on quality control, and produce fundamental changes in the way production is organized and implemented. One of the advantages of JIT system lies in the reduction of the amount of investment that is inherent in the supply of raw materials and finished goods and manufacturing companies do not need to provide a large inventory warehouse facilities. Keyword: activity based costing (ABC),  just in time (JIT)
Pengaruh Pembiayaan Murȃbah̟ah dan Musyarakah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro di BMT Gunung Jati Ridwan Widagdo
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.312 KB) | DOI: 10.24235/amwal.v7i2.211

Abstract

Abstrak               Permodalan usaha suatu  hal yang tepat untuk menjadi faktor pendorong motivasi suatu kegiatan ekonomi. Dalam pengembangan usaha mikro untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, lembaga keuangan syariah seperti BMT Gunung Jati menawarkan jasa dalam bentuk pembiayaan murȃbah̟ah maupun pembiayaan musyarakah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembiayaan murȃbah̟ah di BMT Gunung Jati berpengaruh terhadap perkembangan usaha mikro, untuk mengetahui apakah pembiayaan musyarakah di BMT  Gunung Jati berpengaruh terhadap perkembangan usaha mikro, dan untuk mengetahui apakah pembiayaan murȃbah̟ah dan musyarakah di BMT Gunung Jati berpengaruh terhadap perkembangan usaha mikro secara simultan maupun parsial. Metode penelitian yang digunakan penulis ialah menggunakan penelitian kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, analisis determinasi, dan pengujian hipotesis (uji f dan uji t). Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel pembiayaan murȃbah̟ah (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan usaha mikro (Y) dengan nilai thitung > dari ttabel yaitu 2,603 > 1,668 dengan taraf signifikansi 0,014 < 0,05, variable pembiayaan musyarakah (X2) tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perkembangan usaha mikro (Y) dengan nilai thitung < ttabel yaitu 0,853 < 1,668 dengan taraf signifikansi 0,400 > 0,05, dan secara simultan variabel pembiayaan murȃbah̟ah dan musyarakah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan usaha mikro (Y) dengan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 11,355 > 3,14. Koefesien determinasi (R2) diperoleh sebesar 0,431 atau 43,1% artinya dari perkembangan usaha mikro (Y) dipenaguhi oleh faktor pembiayaan murȃbah̟ah (X1) dan pembiayaan musyarakah (X2), sedangkan sisanya sebesar 56,9% dijelaskan oleh variabel lain selain dari variabel yang diteliti.  Kata kunci: Pembiayaan Murȃbah̟ah, Pembiayaan Musyarakah, dan Usaha Mikro         Abstract Business capital is the important things to be a motivator an economic activity. In order to develop a micro enterprises to improve the economic welfare of society, Islamic Financial Institution such as BMT Gunung Jati Offers Services in the form of  in Murabahah Financing aro Musyarakah Financing.The formulation of the problem this research are whether Murabahah Financing in BMT Gunung Jati Influence the Development of micro business, wether Musyarakah Financing Influence The development of micro business, and to determine wheter that influence to be simultaneously or partially. The Aim Of this study to determine whether Murabahah Financing in BMT Gunung Jati Influence the Development of micro business, wether Musyarakah Financing Influence The development of micro business, and to determine wheter that influence to be simultaneously or partially.The Research Methods used by the author is quantita tive research.  Data was collected by distributing questionnaires, costumer interviews and image documentation. An Analytical tool used in this research is validity testing, realibility testing, classic assumption tes, multiple linear aggression analysis, determination analysis and hyphothesis testing (between F and T). The Survey results revealed that the variable of Murabahah Financing (X1) has a positive effect and a significant effect on the micro business developing (Y) with the value of “t counting” > than “t table” that 2,603 > 1,668 with 0,014 > 0,05 significance level, the variable of Musyarakah Financing (X2) hasn’t a positive effect and not a significant effect on the micro business developing (Y) with the value of “t counting” < than “t table” that 0,853 > 1,668 with 0,400 > 0,05 significance level,  and the variable of murabahah financing and musyarakah simultaneously has positive effect  and a significant effet on the micro business (Y) with the value of “f counting” > “f table” that 11, 355 > 3,14. Coefficient of determination (R2) obtained by 0,431 or 43,1 %, that means the development of micro business (Y) influenced by Musyarakah Financing (X2), while the residual of 56,9% is explained by other variable that not examined. Keywords : Murabahah Financing, Musyarakah Financing, and Micro Business
Dampak Keberadaan Pariwisata Religi terhadap Perkembangan Ekonomi Masyarakat Cirebon Ridwan Widagdo; Sri Rokhlinasari
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 9, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.221 KB) | DOI: 10.24235/amwal.v9i1.1670

Abstract

Abstrak           Industri pariwisata mempunyai peranan penting dalam upaya pembangunan dan pengembangan suatu daerah. Bahkan pada beberapa daerah menunjukkan bahwa industri pariwisata mampu mendongkrak daerah tersebut dari keterbelakangan dan menjadikannya sebagai sumber pendapatan utama. Dampak dari adanya pariwisata yang menguntungkan seperti terciptanya lapangan pekerjaan, meningkatnya pendapatan, dan meningkatnya keramaian. Sedangkan dampak yang merugikan seperti mahalnya harga barang-barang, rusaknya daerah sekitar dan melunturnya kebudayaan.          Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di mana penulis berusaha mengekplorasi kedalaman data yang di peroleh dari wawancara dengan Responden sehingga data yang di peroleh menjadi valid untuk di analisis. Lokasi penelitian ini adalah tempat tempat wisata religi yang ada di Cirebon baik di kota maupun kabupaten. Data penelitian ini meliputi tiga data yaitu data primer, data sekunder, dan data tersier. Setelah data diperoleh, selanjutnya akan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif-kualitatif.          Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya obyek wisata religi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pengembangan usaha untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan peningkatan ekonomi atau pengahasilan ini akan terasa cukup signifikan apabila ada moment-moment yang dilakukan oleh pihak pengelola pariwisata, dampak yang cukup signifikan lainya bagi kehidupan masyarakat Cirebon  adalah dapat terciptanya lapangan pekerjaan baru untuk warga di sekitar tempat wisata baik untuk keluarga maupun untuk orang lain.  Kata kunci: Dampak, Pariwisata Religi, Ekonomi MasyarakatAbstract             The tourism industry has an important role in development efforts and development of a region. Even in some areas indicate that the tourism industry is able to increase the area of backwardness and make it as a primary source of revenue. The effects of their lucrative tourism such as job creation, rising incomes, and increasing crowds. While the adverse impacts such as high prices of goods, damage to the surrounding area and lost of the culture.          This study uses a qualitative approach in which the author tried to explore the depth of the data that was obtained from interviews with respondents so that the data obtained into valid for in the analysis. The location of this research is a religious tourist spot in both the city and district of Cirebon. Data of the study contains of three kinds data, which are primary data, secondary data, and tertier data. Once the data is obtained, the next will be analyzed with descriptive qualitative analysis techniques.          The results of this study can be concluded that the object of religious tourism has enormous influence in the development effort to improve the local economy and increase in economics or income this can be quite significant if there are moments that made by the manager of tourism, a considerable impact significant other for a community in Cirebon is able to create new jobs for residents around the tourist attractions both for families and for others. Key words: Impact, Religious Tourism, Economic Community
MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF DENGAN JUST IN TIME Ridwan Widagdo
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 6, No 2 (2014)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.119 KB) | DOI: 10.24235/amwal.v6i2.245

Abstract

AbstrakJust in time adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan. JIT dikembangkan perusahaan otomotif Jepang tahun 1950-an. Semua bahan baku dan komponen sebaiknya tiba di lokasi kerja pada saat dibutuhkan-tepat waktu. Produk sebaiknya selesai dan tersedia bagi pelanggan, di saat pelanggan menginginkannya-tepat waktu. Eliminasi persediaan mengurangi tempat penyimpanan dan biaya penyimpanan, sekaligus mengeliminasi perlindungan atas kesalahan produksi dan ketidakseimbangan persediaan. Jadi, dalam sistem JIT menuntut beban kerja yang berkualitas dan seimbang, agar terhindar dari penghentian produksi yang menimbulkan biaya mahal dan kecewa pelanggan.Aspek yang paling terlihat dari JIT adalah usaha mengurangi persediaan barang dalam proses dan bahan baku. Yang sering disebut produksi tanpa persediaan, produksi ramping, atau produksi dengan persediaan sama dengan nol. JIT berusaha mengurangi persediaan, karena dipandang sebagai pemborosan. Persediaan mewakili sumber daya yang tidak digunakan dan dapat menyebabkan pemborosan lain. Tujuan utama penggunaan JIT adalah mengurangi persediaan ke titik nolKata Kunci : Keunggulan, Kompetitif, dan Just In Time
Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Ridwan Widagdo
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.628 KB) | DOI: 10.24235/amwal.v5i1.235

Abstract

AbstraksAktivitas perbankan syariah selalu berkaitan dalam bidang keuangan, hal yang ada kaitannya dengan kondisi keuangan bank dimana bank tersebut likuid atau tidak likuid, dengan melakukan penilaian terhadap likuiditas bank dapat diketahui kinerja dan kondisi keuangan pada suatu periode tertentu.  Baik dari sisi eksternal yang menyangkut kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban terhadap pihank ketiga maupun dari sisi  internal bank syariah dalam mengelola kecukupan dana yang disalurkan serta pengembaliannya.   Key words: Laporan keuangan , kinerja perbankan syariah, rasio likuiditas
Improving the Welfare of SMEs through Islamic Bank Financing Sri Rokhlinasari; Ridwan Widagdo
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.786 KB) | DOI: 10.24235/amwal.v11i2.5313

Abstract

Micro, small and medium enterprises (MSMEs) are one of the efforts to advance the Indonesian economy, especially in the city of Cirebon. Business and economic ventures that are run are able to create and expand employment opportunities to encourage economic growth, strive to help increase community income and realize national stability. For this reason, the role of banks, especially Islamic banking, is highly needed in order to encourage MSMEs to become even more advanced. This study uses a qualitative approach to data collection techniques through: interviews with Islamic banks and MSMEs in Cirebon, as well as observation, and documentation. The validity of the data is processed by triangulation, which is a data validity checking technique that utilizes something else outside the data for checking or comparison purposes. The results of the study explained that the financing procedures carried out by the Islamic banking are not complicated and show an increase in business that can be seen from the increasing number of customers, growing businesses and the addition of employees. The results show that the role of banks in terms of distribution needs to be intensified even more because it has been proven that MSMEs are stronger in dealing with the world economy and supporting the national economy.Key words: Islamic banking, Sharia financing, MSMEs,
PERAN PERGURUAN TINGGI ISLAM DALAM KONTEK EKONOMI ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM JURUSAN PERBANKAN SYARI'AH U. Syafrudin; Ridwan Widagdo
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.11 KB) | DOI: 10.24235/amwal.v8i2.1609

Abstract

AbstrakPerguruan tinggi mengemban budaya akademik yang mempunyai kekhassan dalam beberapa aspek, di antaranya aspek social, aspek pembelajaran, aspek kompetensi, dan aspek kepribadian. Aspek-aspek tersebut menjadi inspirasi terwujudnya sebuah masyarakat akademik dengan nalar keilmuan yang lebih dewasa hadir di Perguruan Tinggi. Kurikulum merupakan suatu naskah panduan mengenai pengalaman yang harus didapatkan oleh para pelajar agar menjadi para lulusan berkompeten.  Oleh karena itu kurikulum diibaratkan sebagai “jalur pacu” atau “kendaraan” untuk mencapai tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan. Berdasarkan itu, maka Kurikulum Ekonomi Syariah dibangun dengan memadukan antara ilmu-ilmu teoritis dengan praktis (30:70), ekonomi konvensional dengan ekonomi Syariah (40:60), Ilmu Keislaman (30 persen), Ilmu Kesyariahan (20 persen) – Ushul Fiqih, Qawaid Fiqhiyah fi al-Iqtishad, Ayat-Ayat dan Hadits Ekonomi Syariah, Fikih Muamalah dan Fikih Zakat dan Wakaf. Selain itu, kurikulumnya juga dilengkapi dengan ilmu-ilmu alat (30 persen), yang terdiri dari, bahasa (Arab/Inggris), ICT (Aplikasi Komputer), Matematika, Statistik dan Akuntansi. Peran  yang  paling  penting  yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi di Cirebon agar dapat bersinergi dengan perbankan syariah yang ada di Cirebon, Dalam proses   pembelajaran, penyusunan  harus  memuatkan  mata  kuliah  yang  mendukung  pencapaian  kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan  pada  mahasiswa  untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan   minatnya,    serta   dilengkapi   dengan deskripsi matakuliah,  silabus,  rencana pembelajaran,  dan evaluasi. Kata Kunci : Perguruan Tinggi Islam, Ekonomi Islam, kurikulum ,     Perbankan Syariah     Abstract                  Colleges carry out the academic culture that has kekhassan in several aspects, including social aspects, aspects of learning, competence aspects, and aspects of personality. These aspects become inspirational realization of an academic community with scientific reason more adults are available at the College. The curriculum is a draft guide on the experience that must be obtained by the students to become competent graduates. Therefore the curriculum described as "track racing" or "vehicle" for achieving educational goals and competencies of graduates.                 Based on that, the curriculum of Islamic Economics is built with a combination of theoretical sciences with practical (30:70), conventional economics to Islamic economics (40:60), Islamic Sciences (30 percent), Science Kesyariahan (20 percent) - Usul Fiqh , Qawaid fiqhiyah fi al-Iqtishad, Ayat-Ayat and Hadith Islamic Economics, Tenets Jurisprudence and Zakat and Waqf Jurisprudence. In addition, the curriculum also equipped with tools sciences (30 percent), which consists of, languages (Arabic / English), ICT (Computer Applications), Mathematics, Statistics and Accounting.           The most important role that must be carried out by universities in Cirebon in order to synergize with Islamic banking in Cirebon, in the learning process, the preparation must load courses that support the achievement of the competence of graduates and provide flexibility to students to broaden their horizons and deepen their expertise in accordance with interests, and is equipped with course descriptions, syllabi, lesson plans, and evaluations. Keywords: Islamic Institute of Islamic Economics, curriculum, Islamic Banking
FAKTOR INTERNAL PRODUKSI DAN PENGARUHNYA DALAM PERKEMBANGAN USAHA ATAU INDUSTRI Ridwan Widagdo
Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.228 KB) | DOI: 10.24235/amwal.v6i1.254

Abstract

AbstrakProduksi adalah proses mencari, mengalokasikan dan mengelola sumber daya menjadi output dalam rangka meningkatkan dan memberi mashlahah bagi manusia Sehingga faktor utama yang dominan dalam produksi adalah kualitas dan kuantitas manusia, sistem atau prasarana  (modal dan teknologi) serta manajemen dalam  industri tersebut. Faktor-faktor tersebut sangat mendukung dalam Perkembangan suatu industri. Dengan didukungnya pengelolaan usaha yang baik serta ditopang modal yang memadai dan tersedianya tenaga kerja yang terampil, sangat diperlukan oleh sebuah industri agar dapat melakukan operasinya dan tidak menghambat proses produksinya. Sehingga industri tersebut bisa bertahan dan berkembang. Kata Kunci : Faktor internal produksi, Perkembangan Usaha, Industri.