Artikel ini membahas pengaruh literasi keuangan terhadap pengelolaan dana pensiun dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam merencanakan kebutuhan keuangan jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan yang tinggi berkaitan erat dengan kemampuan individu dalam mengambil keputusan investasi yang rasional, termasuk melakukan diversifikasi portofolio untuk meminimalkan risiko. Selain itu, individu yang memiliki pemahaman keuangan yang baik cenderung lebih aktif mencari informasi terkait produk investasi dan lebih disiplin dalam menyisihkan dana untuk persiapan pensiun. Hal ini mengindikasikan bahwa literasi keuangan berperan penting dalam membentuk kebiasaan finansial yang sehat dan terencana. Meskipun literasi keuangan memberikan dampak positif, terdapat beberapa tantangan dalam upaya meningkatkannya di Indonesia. Salah satunya adalah kompleksitas produk pensiun yang seringkali sulit dipahami oleh masyarakat awam. Selain itu, masih banyak individu yang menunda perencanaan keuangan untuk masa pensiun karena kurangnya kesadaran atau anggapan bahwa hal tersebut belum mendesak. Faktor lain yang turut menghambat adalah keterbatasan akses terhadap edukasi keuangan yang berkualitas, terutama di daerah pedesaan dan kalangan berpenghasilan rendah. Tantangan-tantangan ini perlu diatasi agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi masa pensiun dengan bekal pengetahuan yang memadai. Dengan upaya ini, diharapkan masyarakat dapat mencapai kemandirian finansial di masa tua sehingga tidak bergantung sepenuhnya pada bantuan keluarga atau pemerintah. Penelitian ini menegaskan bahwa edukasi literasi keuangan merupakan langkah krusial dalam mewujudkan kesejahteraan finansial di masa depan.