Kesejahteraan emosional anak merupakan aspek krusial dalam membentuk individu yang sehat secara holistik, mencakup keseimbangan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Namun, tantangan era modern seperti tekanan sosial, konflik interpersonal, serta pengaruh budaya global, menjadikan anak-anak semakin rentan terhadap gangguan emosional. Pendekatan Bimbingan Konseling Islam (BKI) berbasis nilai-nilai Qur’ani hadir sebagai alternatif solutif yang mengintegrasikan penguatan moral dan spiritual dalam penanganan masalah emosional anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara konseptual potensi nilai-nilai Qur’ani dalam kerangka BKI sebagai strategi penanganan masalah emosional yang holistik dan aplikatif. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Analisis dilakukan terhadap literatur yang relevan mencakup konsep BKI, kesejahteraan emosional anak, dan nilai-nilai Qur’ani seperti sabar, syukur, tawakal, dan ikhlas. Hasil kajian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai Qur’ani dalam konseling mampu memperkuat regulasi emosi, menumbuhkan ketahanan spiritual, serta membentuk karakter anak yang tangguh dan berakhlak mulia. Pendekatan ini tidak hanya menyelesaikan gejala emosional secara permukaan, tetapi juga menyentuh akar spiritual dan moral anak, menjadikannya sebagai model intervensi jangka panjang yang efektif. Dengan demikian, BKI berbasis Qur’ani dapat menjadi paradigma konseling alternatif yang relevan, khususnya dalam konteks pendidikan anak Muslim, serta memberikan kontribusi penting bagi pengembangan ilmu konseling berbasis nilai-nilai keislaman.