Latar belakang: Kelelahan kerja menjadi permasalahan kesehatan okupasional yang berdampak pada penurunan produktivitas dan gangguan kesehatan fisik-mental tenaga pendidik. Terapi pijat punggung sebagai intervensi nonfarmakologis berbasis Ayurweda menawarkan alternatif penanganan yang aman dan efektif. Tujuan: Menganalisis efektivitas terapi pijat punggung dalam mengurangi kelelahan kerja pada guru dan pegawai SMK Negeri 3 Denpasar, mengevaluasi protokol standar terapi, dan mengidentifikasi dampak fisiologis serta psikologis pascaterapi. Metode: Penelitian kualitatif deskriptif menggunakan purposive sampling melibatkan 5 praktisi terapis dan 40 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi terstruktur, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman dengan validasi triangulasi sumber dan metode. Hasil: Terapi pijat punggung menggunakan lima teknik utama (effleurage, petrissage, vibration, tapotage, friction) selama 30 menit mampu meningkatkan sirkulasi darah, mengoptimalkan distribusi oksigen ke jaringan otot, dan memicu pelepasan endorfin. Responden melaporkan peningkatan kebugaran fisik, reduksi ketegangan otot hingga 85%, penurunan tingkat stres, dan peningkatan kualitas tidur dengan durasi rata-rata 2 jam lebih lama. Kesimpulan: Terapi pijat punggung efektif mengurangi kelelahan kerja melalui mekanisme vasodilatasi, aktivasi sistem parasimpatis, dan modulasi neurotransmitter. Protokol standar 30 menit dengan frekuensi 1-2 kali per minggu memberikan manfaat berkelanjutan selama 3-7 hari pascaterapi.