This Author published in this journals
All Journal Widya Kesehatan
Sabtriani, Ni Made
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Efektivitas Terapi Pijat Punggung dalam Mengurangi Kelelahan Kerja pada Tenaga Pendidik dan Kependidikan: The Effectiveness of Back Massage Therapy in Reducing Work Fatigue in Educators and Education Personnel Sabtriani, Ni Made; Yuliari, Sang Ayu Made; Wiryanatha, Ida Bagus
Widya Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): Widya Kesehatan
Publisher : Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/mystvx54

Abstract

Latar belakang: Kelelahan kerja menjadi permasalahan kesehatan okupasional yang berdampak pada penurunan produktivitas dan gangguan kesehatan fisik-mental tenaga pendidik. Terapi pijat punggung sebagai intervensi nonfarmakologis berbasis Ayurweda menawarkan alternatif penanganan yang aman dan efektif. Tujuan: Menganalisis efektivitas terapi pijat punggung dalam mengurangi kelelahan kerja pada guru dan pegawai SMK Negeri 3 Denpasar, mengevaluasi protokol standar terapi, dan mengidentifikasi dampak fisiologis serta psikologis pascaterapi. Metode: Penelitian kualitatif deskriptif menggunakan purposive sampling melibatkan 5 praktisi terapis dan 40 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi terstruktur, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman dengan validasi triangulasi sumber dan metode. Hasil: Terapi pijat punggung menggunakan lima teknik utama (effleurage, petrissage, vibration, tapotage, friction) selama 30 menit mampu meningkatkan sirkulasi darah, mengoptimalkan distribusi oksigen ke jaringan otot, dan memicu pelepasan endorfin. Responden melaporkan peningkatan kebugaran fisik, reduksi ketegangan otot hingga 85%, penurunan tingkat stres, dan peningkatan kualitas tidur dengan durasi rata-rata 2 jam lebih lama. Kesimpulan: Terapi pijat punggung efektif mengurangi kelelahan kerja melalui mekanisme vasodilatasi, aktivasi sistem parasimpatis, dan modulasi neurotransmitter. Protokol standar 30 menit dengan frekuensi 1-2 kali per minggu memberikan manfaat berkelanjutan selama 3-7 hari pascaterapi.