Budidaya ikan merupakan sektor yang krusial dalam penyediaan pangan dan peningkatan pendapatan masyarakat, terutama di daerah yang memiliki tradisi konsumsi ikan yang tinggi, seperti di Kecamatan Situraja dan Cisitu, Kabupaten Sumedang. Dengan rata-rata konsumsi ikan per kapita di Indonesia mencapai 50 kilogram per tahun (KKP, 2022), kebutuhan akan budidaya ikan yang berkelanjutan semakin mendesak. Namun, tantangan keterbatasan lahan dan sumber daya air menjadi kendala signifikan dalam pengembangan budidaya ikan tradisional. Penerapan Sistem Resikulasi (RAS) sebagai teknologi budidaya ikan yang efisien dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini. RAS memanfaatkan teknologi untuk mendaur ulang air, sehingga mengurangi ketergantungan pada sumber daya air yang terbatas dan meningkatkan produktivitas. Sosialisasi penerapan sistem RAS di Situraja dan Cisitu bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang manfaat dan cara kerja sistem ini, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam budidaya ikan berkelanjutan. Melalui pendekatan partisipatif, diharapkan masyarakat dapat mengoptimalkan penggunaan lahan dan air, serta meningkatkan pendapatan dari usaha budidaya ikan.