Dalam struktur perekonomian negara berkembang seperti Indonesia, pasar modal menjadi salah satu instrumen yang memiliki eksistensi penting untuk menopang fundamental perekonomian negara. Akses pada permodalan pada negara berkembang seperti Indonesia berfungsi untuk mempertahankan sirkulasi ekonomi. Untuk mewadahi tujuan-tujuan tersebut, maka dibentuklah sebuah badan pasar modal yang bernama BEI atau Bursa Efek Indonesia. Dalam aktivitasnya, Bursa Efek Indonesia merupakan sebuah pasar tempat dimana individu pemilik modal lebih bertemu dengan entitas yang membutuhkan modal. Didasarkan pegujian dan pembahasan mengenai Determinan Volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2022, maka dapat disimpulkan bahwa JUB memiliki dampak positif terhadap IHSG tahun 2012-2022, maka ketika JUB naik maka IHSG akan meningkat, Suku bunga tidak memiliki dampak terhadap IHSG tahun 2012-2022. Disebabkan oleh kenaikan suku bunga tidak menjadi pilihan investor untuk beralih dari pasar modal ke pasar uang, inflasi tidak memiliki dampak terhadap IHSG tahun 2012-2022, karena adanya perbedaan dengan berinvestasi di SBI, investor di Indonesia biasanya mengambil keuntungan dengan harapan merealisasikan capital gain yang besar di pasar modal dan nilai tukar tidak memiliki dampak terhadap IHSG tahun 2012-2022, karena ketika peningkatan nilai tukar (kurs) rupiah maka akan diikuti penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) begitu pula sebaliknya. PDB memiliki dampak terhadap IHSG tahun 2012-2022, artinya PDB yang meningkat menandakan adanya pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan daya beli masyarakat naik.